Akankah Ole Gunnar Solskjaer bisa tetap berada di Old Trafford hingga kontraknya kelar pada 2024? Atau mungkin hanya hingga akhir musim ini? Atau mungkin hanya hingga akhir tahun ini?
Agaknya, menurut saya, Ole bisa bertahan hingga akhir musim saja sudah sangat bagus. Tak usahlah terlalu muluk dengan kemungkinan bisa bertahan hingga 2024. Namun, siapa yang tahu, 'kan?
Ole Gunnar Solskjaer kembali menginjakkan kaki di tanah Old Trafford pada 19 Desember 2018. Datang sebagai manajer caretaker, Ole menggantikan manajer asal Portugal, Jose Mourinho, untuk mengawal Manchester United.
Kemudian Ole dilantik sebagai manajer permanen selama tiga musim pada 28 Maret 2019. Setengah musim menukangi United, Ole punya rekor kemenangan 14 kali dari 19 laga Premier League.
Lantas pada 24 Juli tahun ini, Ole punya kontrak baru lagi. Kontrak lama diperpanjang tiga tahun lagi, berakhir pada Juli 2024, dengan kemungkinan perpanjangan otomatis hingga pertengahan 2025.
Musim ini, United kedatangan "anak hilang", Cristiano Ronaldo. Optimisme lantas bermunculan, membayangkan Ronaldo akan menggelontorkan gol demi gol ke gawang lawan tiap pekan.
Oh well, rencana tinggal rencana. Musim ini belum berjalan sampai setengahnya, namun #OleOut sudah berkeliaran di media sosial teramat sering.
Yang paling spektakuler adalah usai United dibantai oleh Liverpool di Old Trafford, 24 Oktober lalu. Mohamed Salah membuat hattrick saat Liverpool menang 5-0. Ronaldo sempat membuat gol, bisa disebut sebagai gol hiburan, andai tak dianulir oleh wasit kelar menyaksikan tayangan ulang via VAR.
Bayangan #OleOut akan terwujud masih ditunda. Ole masih diberi kesempatan. Manajer kelahiran 26 Februari 1973 sedikit bisa bernapas lega setelah tim asuhannya bisa mengalahkan Tottenham Hotspur di Stadion Tottenham Hotspur, pada 30 Oktober lalu. United menang 3-0, dengan gol-gol dari Ronaldo, Edinson Cavani, dan Marcus Rashford.
Pada akhir pertandingan itu, bukan Ole yang kehilangan pekerjaan, melainkan manajer Spurs, Nuno Espirito Santo, yang harus menganggur. Kursi jabatannya kini sudah diisi oleh eks manajer Chelsea, Antonio Conte.
Menurut banyak berita, Ole diberi kesempatan untuk meyakinkan para petinggi United melalui tiga laga. Yang pertama lawan Spurs, yang sudah dilalui dengan gemilang. Dua laga berikut adalah menjamu klub sekota, Manchester City, pada 6 November akhir pekan ini, dan yang terakhir adalah menyambangi markas Watford pada 20 November mendatang.
Mungkin seharusnya Ole juga memikirkan tiga partai berikut setelah tiga di atas, yaitu melawan tiga klub London: Chelsea, Arsenal, dan Crystal Palace. Semoga saja Ole masih ada di Old Trafford, saat United menghadapi tiga klub London itu.
Menurut artikel di NBC Sports, Ole mungkin akan diberi kesempatan untuk menstabilkan kembali United, demi bisa membawa klub itu ke posisi empat besar Premier League pada akhir musim, agar bisa mendapatkan satu tiket ke Liga Champions musim depan.
Bisa juga dengan menjadikan United finalis salah satu piala, entah itu domestik atau di Eropa. Tidak perlu menang, yang penting ada di final. Kalau bisa menang, namanya bonus.
Apakah semua itu sudah cukup untuk menyelamatkan karier Ole, membuatnya bisa bertahan hingga akhir musim ini dan melanjutkannya musim depan?
Mungkin tidak cukup, jika diingat uang yang telah dibelanjakan untuk beli pemain, kualitas pemain yang ada di skuat musim ini, dan juga ekspektasi para suporter.
Tapi, ada satu faktor yang menguntungkan Ole. Meski #OleOut berkumandang di media sosial, namun di dunia nyata pria asal Norwegia itu masih dicintai suporter United. Mereka tak akan lupa kiprah Ole ketika membawa United menjadi juara Liga Champions 1999.
Usai dibantai 0-5 oleh Liverpool akhir pekan lalu, Ole masih menyempatkan diri untuk menandatangani berbagai memorabilia yang disodorkan para pemburu tanda tangan. Ole bahkan mau berpose untuk selfie bersama suporter. Mereka membesarkan hati Ole dan Ole berjanji bahwa United akan melupakan kekalahan dan kembali dengan lebih kuat.
Untuk mereka, Ole adalah legenda. Suporter, terutama yang sudah menjadi penonton ketika Ole masih menjadi pemain, akan mendukungnya.
Akan tetapi, United ingin move on. Para pembesar klub juga ingin move on, dengan atau tanpa Ole.
Jadi, sampai kapan kiprah Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer Manchester United? Akhir tahun ini? Akhir musim? Akhir kontrak? Ditunggu saja.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI