Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Menjaga Lansia agar Tetap Sehat Selama Pandemi Covid-19

26 Juli 2021   19:34 Diperbarui: 28 Juli 2021   01:23 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lansia harus dijaga agar tetap sehat selama pandemi Covid-19. (Sumber: jcomp/freepik)

Ikhtiar untuk tetap sehat selama pandemi Covid-19 dilakukan dapat dengan banyak cara. Salah satunya dengan menaati protokol kesehatan 3M.

Kedengarannya mudah, apalagi untuk mereka yang masih berada dalam usia muda. Akan tetapi, untuk mereka yang sudah masuk kategori lanjut usia atau lansia, atau mereka yang sudah berusia 60 tahun ke atas, sebagian besar akan butuh bantuan.

Kebanyakan lansia mengandalkan bantuan untuk kehidupan sehari-hari, entah itu dari anaknya atau perawat yang ditugaskan untuk menjaga dan merawatnya.

Dalam keadaan normal, artinya tidak ada pandemi, menjaga lansia relatif lebih mudah. Namun, tidak demikian ketika ada pandemi seperti saat ini.

Ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan ketika merawat dan menjaga lansia, supaya mereka tetap sehat, tidak terpapar virus Covid-19.

  • Vaksinasi

Cara pertama untuk menjaga diri dari pandemi adalah vaksinasi Covid-19. Lansia menjadi kelompok pertama yang menerima vaksinasi tersebut. Akan tetapi, ada sederet syarat yang menentukan apakah seorang lansia bisa mendapat vaksinasi Covid-19.

Menurut sebuah artikel dari Kompas Online berjudul “Apa Saja Syarat Lansia yang Bisa Mendapatkan Vaksin Covid-19”, yang diterbitkan pada 25 Februari 2021, ada beberapa pertanyaan tambahan yang harus dijawab.

Pertanyaan tersebut adalah:

* Apakah mengalami kesulitan menaiki 10 anak tangga.

* Apakah mempunyai lima dari 11 penyakit kronis dan komorbid.

* Apakah mudah merasa kelelahan.

* Apakah mengalami penurunan berat badan secara signifikan.

* Apakah sulit berjalan sejauh 100-200 meter.

Jika ada tiga jawaban “Ya” atau lebih, maka lansia tidak bisa menerima vaksin Covid-19.

  • Perlindungan dari anggota keluarga

Jika lansia tidak bisa menerima vaksinasi Covid-19, maka ia akan bergantung pada kesehatan anggota keluarga yang lain. Siapa pun yang harus menjaga, apakah perawat atau anak atau mungkin cucu, harus menjaga diri dengan ekstra.

Sebisa mungkin si penjaga tidak keluar rumah jika tak diperlukan. Kalau harus keluar, maka sekembalinya, ia harus membersihkan diri dengan seksama, misalnya dengan cuci tangan yang lebih intens. Bahkan, ketika hanya berada di dalam rumah, si penjaga juga harus sering-sering cuci tangan.

Anggota keluarga yang lain, yang tidak merawat lansia, juga harus jaga diri. Semisal mereka kembali dari bekerja, maka harus mandi terlebih dahulu sebelum bertemu dengan, mungkin, ibunya yang sudah lansia.

  • Cek suhu dan tekanan darah

Penjaga lansia juga harus melakukan pengecekan rutin untuk suhu badan dan tekanan darah. Jangan lupa untuk menyediakan termometer dan alat pengukur tekanan darah. Beli saja yang versi digital, sehingga lebih praktis dan mudah dilakukan.

Pemeriksaan setidaknya dilakukan satu kali per hari, bisa juga dua kali, tergantung keperluan. Catat angka yang didapat dalam sebuah tabel, yang bisa dibuat melalui google form.

Kalau perlu, sediakan juga alat untuk mengukur saturasi oksigen atau oximeter.

  • Asupan makanan setiap hari

Kadang lansia membutuhkan makanan khusus, yang dimasak khusus untuknya. Agar tahu persis apa yang dibutuhkan, maka ada baiknya untuk berkonsultasi dengan ahli gizi. 

Rumah sakit biasanya memiliki ahli gizi. Mereka akan memastikan asupan gizi yang cocok untuk lansia bersangkutan, terutama yang baru selesai menderita sakit.

Kalau ada tambahan lain, seperti susu atau suplemen, maka harus diketahui juga. Semuanya untuk memastikan lansia tidak kekurangan gizi dan bisa tetap sehat.

Persediaan susu dan suplemen juga harus diperhatikan, agar tidak kehabisan.

  • Perhatikan persediaan obat

Lansia yang punya penyakit komorbid atau kronis biasanya akan rutin melakukan pemeriksaan ke dokter. Pasien pascastroke akan melakukannya setidaknya tiga bulan sekali. Akan tetapi, dengan kondisi pandemi seperti saat ini, bisa jadi rentang waktu itu akan lebih lama. Sangat berisiko untuk membawanya ke rumah sakit hanya untuk kontrol.

Cara paling mudah untuk bertemu dokter adalah melalui telemedicine. Pastikan dokter dan rumah sakit tempat kontrol menyediakan fasilitas itu.

Lalu, persediaan obat harus diperhatikan. Mintalah resep kepada dokter untuk tiga bulan sekaligus. Sehingga, bisa memperbarui persediaan obat lebih lama, tanpa harus menemui dokter lagi.

Obat sangat penting untuk lansia yang menderita penyakit, misalnya mereka yang pernah terkena stroke. Obat adalah salah satu “santapan” rutin yang tak boleh terhenti.

  • Ambil uang pensiun

Lansia juga butuh uang pensiun, jika ada, untuk membiayai diri sendiri. Tapi, untuk datang setiap bulan ke bank untuk mengambil uang pensiun sangat riskan.

Biasanya, pada awal bulan hingga pertengahan, bank yang menjadi tempat mengambil uang pensiun akan sangat riuh. Sangat berbahaya untuk membawanya ke bank pada saat itu, karena kita tidak tahu dari mana saja mereka berasal, bagaimana kondisi kesehatan mereka.

Karena itu, ada baiknya untuk tidak setiap bulan mengambil uang pensiun. Mungkin setiap dua atau tiga bulan sekali. Namun, jika itu tidak memungkinkan, maka bisa datang ke bank pada tanggal menjelang akhir bulan, di mana bank sudah lebih sepi.

Itu pun tetap saja lansia harus memakai pakaian yang melindungi dirinya, termasuk memakai masker. Kalau perlu, lansia tidak perlu turun dari mobil. Tetap menunggu di mobil, sementara teller bank akan datang untuk meminta tanda tangan.

Jika tidak memiliki mobil pribadi, bisa memakai taksi, baik konvensional atau daring.

Tujuan tetap berada di mobil agar lansia tidak bertemu dengan orang lain yang ada di bank. Sehingga, meminimalisir terinfeksi virus Covid-19.

  • Tetap berjemur

Berjemur harus dilakukan tiap pagi sebelum pukul 10. Pastikan lansia hanya duduk, tidak berjalan-jalan. Duduk di tempat yang terkena sinar, misalnya di teras.

Pastikan ia memakai masker.

  • Jika harus dirawat di rumah sakit

Amit-amit jika lansia harus dirawat di rumah sakit. Namun, adakalanya lansia mengalami satu dan lain hal yang tidak mungkin diobati dengan obat-obatan yang dikonsumsinya di rumah.

Jika harus menjalani rawat inap di rumah sakit, maka turutilah semua protokol yang diberlakukan oleh rumah sakit. Biasanya mereka akan meminta pasien dan pendampingnya untuk memakai masker, bahkan ketika tidur.

Dengan demikian, pendamping harus memastikan lansia yang ditemaninya harus memakai masker, bahkan ketika tidur. Tidak nyaman memang, tapi harus dilakukan. Demikian pula untuk mengganti masker setiap, sedikitnya, empat jam. Masker setidaknya akan menjaga lansia dari paparan virus.

Lalu, kalau memungkinkan, pilihlah kamar rawat yang berisi sedikit pasien. Itu kalau memungkinkan. Hanya saja, saat ini rumah sakit belum sepi dari pasien. Maka, persediaan kamar dengan pasien maksimal tiga orang kadang tak ada.

Jika mendapat kamar dengan jumlah pasien lebih dari enam orang, maka penjagaan harus ditingkatkan. Jangan sampai lansia justru tertular Covid-19 ketika menjalani rawat inap.

Kira-kira itu yang bisa dilakukan untuk menjaga lansia agar tetap sehat selama pandemi Covid-19. Karena belum jelas kapan pandemi ini akan berakhir, maka harus dipastikan lansia juga tetap sehat untuk menghadapinya dan jangan sampai tertular.

Semoga kita semua selalu sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun