Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Percakapan Imajiner

25 Juli 2021   22:22 Diperbarui: 28 Juli 2021   01:27 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daun yang jatuh. (Sumber: Dennis P from Pixabay)

***

“Apakah istriku akan segera menyusulku?”

“Aku tidak tahu.”

“Kau tidak tahu?”

“Benar. Aku baru akan tahu 40 hari sebelum istrimu meninggal. Ketika daun di tahta surgawi miliknya jatuh. Sama sepertimu. Aku baru tahu soal kamu 40 hari yang lalu. Ketika daun milikmu jatuh dan aku menangkapnya.”

Oh.”

“Kau ingat apa yang terjadi 40 hari yang lalu?”

“Aku ingat. Aku merasakannya. Ketika itu, aku sedang mengantar putriku ke bandara untuk pergi dinas. Tiba-tiba, aku merasa yakin bahwa itulah terakhir kali aku mengantarnya.”

“Dan, sejak itu aku selalu mengikutimu.”

“Tapi, aku tak pernah melihatmu.”

“Tentu tidak. Aku pandai menyamar.” Sang Maut tersenyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun