***
“Apakah istriku akan segera menyusulku?”
“Aku tidak tahu.”
“Kau tidak tahu?”
“Benar. Aku baru akan tahu 40 hari sebelum istrimu meninggal. Ketika daun di tahta surgawi miliknya jatuh. Sama sepertimu. Aku baru tahu soal kamu 40 hari yang lalu. Ketika daun milikmu jatuh dan aku menangkapnya.”
“Oh.”
“Kau ingat apa yang terjadi 40 hari yang lalu?”
“Aku ingat. Aku merasakannya. Ketika itu, aku sedang mengantar putriku ke bandara untuk pergi dinas. Tiba-tiba, aku merasa yakin bahwa itulah terakhir kali aku mengantarnya.”
“Dan, sejak itu aku selalu mengikutimu.”
“Tapi, aku tak pernah melihatmu.”
“Tentu tidak. Aku pandai menyamar.” Sang Maut tersenyum.