Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Zinc, Elemen Mikro Musuh Virus

29 Juni 2021   22:05 Diperbarui: 29 Juni 2021   22:11 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kacang almon, salah satu sumber seng. (Sumber: Steve Buissinne from Pixabay)

Dalam pamflet "Perawatan Covid-19 Berdasarkan Gejala", keluaran Kementerian Kesehatan RI, ada kolom terapi yang untuk setiap level keparahan infeksi. Level tersebut adalah tanpa gelaja, ringan, sedang, dan berat-kritis. Terapi untuk tiap level keparahan berbeda, akan tetapi ada satu hal yang selalu diulang. Tiap level diberi asupan vitamin C, vitamin D, dan zinc.

Vitamin C dan D mungkin sudah paham gunanya untuk mereka yang sedang sakit. Zinc? Mungkin sudah ada juga yang tahu, tapi akan saya bahas sedikit di sini.

Zinc, sebagai logam atau mineral, adalah elemen kimia berlambang Zn. Biasa juga disebut seng, zinc adalah elemen ke-24 terbanyak di bumi. Menurut artikel dari United States Geological Survey  per Juni 2021, seng adalah logam keempat yang paling sering dipakai, setelah besi, aluminium, dan tembaga.

Ingat dengan seng yang biasa dipakai sebagai atap rumah? Seng juga dipakai untuk melapis logam lain agar tidak mudah berkarat. Seng memang tidak mudah menimbulkan karat, tidak seperti halnya dengan besi.

Tentu saja, yang akan saya bahas di sini bukanlah seng sebagai atap rumah, melainkan kegunaannya untuk kesehatan. Seng adalah elemen mikro yang diperlukan untuk kelangsungan hidup tidak hanya untuk manusia, namun juga untuk hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Seng sangat berperan dalam kekebalan tubuh kita.

Tubuh manusia membutuhkan seng yang terlibat dalam fungsi lebih dari 300 enzim. Seng adalah elemen kedua terbanyak di dalam tubh manusia, setelah zat besi. Akan tetapi, beda dengan zat besi dan mineral lainnya, seng adalah satu-satunya mineral yang muncul di semua jenis enzim. 

Sedemikian pentingnya seng untuk tubuh, sehingga jika terjadi kekurangan seng, maka tubuh pun akan kesulitan untuk berfungsi dengan normal. Pada anak-anak, kekurangan seng ditandai dengan meningkatnya infeksi dan diare. 

Tanda lain, menurut British Medical Journal, adalah antara lain pertumbuhan badan yang tidak optimal,menurunnya kekebalan tubuh, kehilangan selera makan, sampai ke penyakit liver dan ginjal kronis, diabetes, penyakit sickle cell, dan masih banyak lagi.

Jenis-jenis perawatan untuk pasien Covid 19. (Sumber: Kemenkes RI)
Jenis-jenis perawatan untuk pasien Covid 19. (Sumber: Kemenkes RI)

Karena itu, jangan sampai kita kekurangan seng, ya. Tapi, tentu saja kita tidak menyantap seng dalam bentuk lembaran yang ada di atap rumah, misalnya. Sebab, seng bisa dikonsumsi sebagai suplemen sehari-hari dan sumbernya pun banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun