Bukannya memilih Juventus, Hamsik justru pindah ke sebuah negeri yang bahkan tidak terletak di Eropa. Hamsik pindah ke klub China, Dalian Professional.Â
Tampaknya klub itu bukan tempat yang tepat buat Hamsik. Ia harus menghentikan kontrak di Dalian, terutama karena Euro 2020 akan dimulai. Jadi, pada Maret 2021, Hamsik pun pindah ke klub Swedia, IFK Goteborg, demi mendapatkan jam bermain sebelum Piala Eropa dimulai.Â
Mengapa Swedia? Karena jendela transfer di liga itu masih dibuka pada Maret. Hamsik hanya bermain 6 kali di klub itu. Kontraknya di IFK hanya berlaku hingga Agustus 2021.Â
Namun, kontrak itu belum kelar ketika Hamsik mengumumkan bahwa ia sudah mengikat kontrak dengan klub Turki, Trabzonspor, selama dua tahun, efektif dimulai 1 Juli 2021.
Pemain dengan cukuran rambut khas Mohawk itu hampir tidak dikenal di negerinya sendiri, Slovakia. Hamsik meninggalkan Slovan Bratislava pada 2004, usianya ketika itu 17 tahun. Hamsik pergi ke Italia, menuju Brescia, klub pertamanya di Italia, sebelum pindah ke Napoli.
Hamsik mengakui ia senang tinggal di Napoli. Di sana, ia menjadi bagian dari komunitas dan dianggap sebagai keluarga. Akan tetapi, berada di Italia terus menerus tidak cukup untuk Hamsik. "Saya butuh sesuatu yang lebih dari sekadar uang dan trofi. Saya juga ingin memuaskan jiwa saya," ujar Hamsik, seperti dikutip dari The Guardian.
Karena itulah ia lantas bertualang ke berbagai negeri, yang mengakibatkan para suporter Slovakia hanya bisa menyaksikan aksinya ketika ia berseragam tim nasional.
Hamsik tampil di arena internasional pertama pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Turnamen itu adalah turnamen pertama untuk Slovakia sejak lepas dari Cekoslovakia pada 1993.Â
Di Afsel, Hamsik menjadi kapten, usianya 22 tahun, menjadikan dirinya kapten termuda dalam sejarah sepak bola Slovakia. Slovakia lolos dari fase grup dan berlaga di babak 16 Besar, di mana mereka kalah Belanda. Fairy tale ala Slovakia pun berakhir, tapi sejak itu Slovakia selalu bergantung padanya.
Setelah gagal lolos ke Euro 2012 dan Piala Dunia 2014, Slovakia lolos ke Euro 2016. Dengan Hamsik menjadi jenderal lapangan tengah, sementara Martin Skrtel - sekarang sudah pensiun - di bagian pertahanan, Slovakia mencapai puncaknya di turnamen itu. Seperti halnya Piala Dunia 2010, Hamsik membawa Slovakia ke babak 16 Besar, tersingkir oleh Jerman.
Euro 2020 menjadi turnamen internasional ke-3 untuk Hamsik. Usianya sudah semakin bertambah, namun ia tetap menjadi andalan Slovakia dan pelatih Stefan Tarkovic.