Bersama pelatih Antonio Conte, Eriksen berhasil kembali ke jalur juara liga, dengan menjuarai Serie A 2020-21.Â
Sayangnya, Inter tidak bisa menggandakan sukses dengan menjadi juara Liga Europa, setelah kalah dari Sevilla. Dengan demikian, Eriksen punya rekor tak enak: Pemain pertama yang kalah dua kali beruntun pada final kompetisi antarklub Eropa.
Menurut Romelu Lukaku, rekannya di Inter, Eriksen kesulitan untuk beradaptasi di Italia gara-gara masalah bahasa. Karena itu, ia sempat dimasukkan dalam daftar transfer untuk musim dingin 2021.Â
Meski demikian Conte mengatakan Eriksen akan tetap di klub, terlepas adanya berita soal transfer musim dingin tersebut. Kenyataannya, Eriksen memang bertahan hingga Serie A 2020-21 kelar.
Meski kesulitan untuk bermain di Italia, Eriksen tetaplah pemain yang dihormati. Perannya sebagai playmaker, terutama di timnas Denmark, bukanlah peran sepele. Tidak heran kalau ia disebut sebagai playmaker in-chief, alias playmaker utama, milik Denmark.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H