Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Christian Eriksen, "Playmaker In Chief" Milik Denmark

13 Juni 2021   15:42 Diperbarui: 13 Juni 2021   20:15 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inter Milan adalah klub pro ketiga sepanjang karier Eriksen. (Kredit foto: Eurosport Online)

Nama Christian Dannemann Eriksen mulai dikenal luas ketika ia bergabung dengan klub Inggris berbasis di London, Tottenham Hotspur. Pada 30 Agustus 2013, Spurs mengumumkan mereka membeli Eriksen dengan harga 12,45 juta euro. 

Eriksen adalah bagian dari belanja musim panas 2013 yang dilakukan Spurs, setelah klub itu menjual Gareth Bale ke Real Madrid.

Saat pertama kali tiba di Spurs, Eriksen digambarkan sebagai sosok yang kurus, berwajah kekanakan, sangat normal. Eriksen tidak terlihat seperti seorang bintang. Dia terlihat seperti pemain yang tenang, tidak banyak bicara, tapi pintar melucu.

Di London, ia sering terlihat berjalan-jalan dengan Sabrina Kvist Jensen. Sekarang, mereka sudah punya dua anak. Gaya bicara Eriksen tenang dan sama sekali bukan tipe orang yang jaga image ketika diwawancara.

Namun, di balik semuanya, Eriksen adalah seorang bintang. Ia selalu menampilkan kepiawaiannya bermain sepak bola. Di Spurs, ia dikenal dengan sebutan Golazo. Untuk sesaat, ia juga dijuluki sebagai Maestro.

Dalam tujuh tahun bersama Spurs,  pemain kelahiran Middelfart pada 14 Februari 1992 itu menjadi sosok kunci dari revolusi Spurs yang digagas oleh manajer Mauricio Pochettino. 

Sepak bola Inggris kini terbiasa dengan ide seorang inside forward yang mengendalikan permainan dari antara posisi. Eriksen adalah variasi khas Nordik. 

Bukan pemain flamboyan, bermain tidak gaya yang aneh-aneh. Eriksen adalah pemain yang produktif, yang mampu menemukan ruamng sekecil apa pun untuk berkreasi.

Eriksen adalah bagian dari kuartet penyerang milik Pochettino, selama masa jaya di Spurs, Eriksen-Dele Alli-Son Heung-min-Harry Kane.

Hanya saja, Spurs, dengan Eriksen sebagai salah satu punggawa, gagal meraih gelar prestisius. Juara Premier League ternyata terlalu berat untuk diraih. Eriksen hanya mencatatkan prestasi bersama Spurs sebagai runner-up Piala Liga 2014-15 dan runner-up Liga Champions 2018-19.

Eriksen pun meninggalkan Spurs pada 28 Januari 2020, bergabung dengan klub Italia, Inter Milan. Dengan kontrak selama 4,5 tahun, gaji yang diterimanya adalah 10 juta euro per musim. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun