Disinilah saya lihat perbedaan Tn LS ini dengan pasien lain. Walaupun pada tahap inisiasi hemodialisis dia sedikit mengalami stres, depresi dengan bermacam keluhan, tetapi tidak laman kemudian, setelah cuci darah rutin dua kali seminggu, semua berubah, penampilannya sudah jauh berbeda.
Kalau saya masuk ke ruang hemodialisis, sebelum saya menuju ke tempat tidurnya, dengan suara lantang dia lebih dahulu menyapa saya, "pagi dokter, apa kabar?" sambil senyum, beranjak duduk dan mengangkat tangan kanannya. Terlihat dari wajahnya perasaan senang seperti tidak ada beban yang dirasakannya sama sekali.
Lalu, melihat sikap bapak ini, dalam hati saya sering mengaguminya, luar biasa bapak ini, andaikan saya sendiri yang ada di tempat tidur itu, belum tentu saya bisa seperti dia. Dan, ketika saya sampaikan kepada dia, "hebat bapak, masih bisa senyum dan ketawa, masih dapat bercanda, tidak banyak mengeluh, seperti bapak tidak ada masalah, tidak ada tekanan."Â
Apa jawabannya?
"Mau bagaimana lagi dokter, ini sudah takdir saya, saya jalani, nikmati saja. Mudah-mudahan dengan cara seperti ini Allah mengampuni segala dosa-dosa saya, kesempatan bagi saya untuk menghargai waktu, kesehatan, dan semakin dwkst dengan Allah. Â Dan, toh, kalau saya menolak, saya tidak terima, saya banyak berkeluh kesah, keadaan tidak akan lebih baik, bisa tambah buruk dokter."
Lalu mendengar penuturan Tn LS ini, saya tidak heran setelah satu setengah tahun lebih menjalani  cuci darah keadaan kesehatannya secara keseluruhan kelihatan  semakin baik saja. Bahkan orang tidak akan mengira bahwa dia adalah penderita penyakit ginjal kronis yang sedang menjalani cuci darah.
Dan, memang penelitian menunjukkan bahwa faktor psikologis yang dialami pasien sangat menentukan kualitas hidup, dan bahkan angka kematian pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis.
Karena itu, tidak hanya untuk penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis, tapi penyakit apa saja, termasuk wabah Covid-19 yang kita alami sekarang, reaksi, respon, cara kita menghadapinya akan sangat menentukan.#irsyalrusad #healthylife
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H