Dan, sering juga setelah cukup lama dengan diet olahraga, dan obat oral,  kalau ini juga gagal mencapai target gula darah  yang diinginkan dengan obat-obat yang dianggap sudah cukup, baru diberikan insulin.Â
Insulin juga diberikan pada pasien-pasien diabetes melitus dengan penyulit atau sudah ada komplikasi misalnya hiperglikemia, infeksi yang berat, pasien yang akan menjalani tindakan operasi,  gangguan fungsi ginjal berat  atau penyakit ginjal kronis derajat tertentu.
Sehubungan dengan pemberian insulin ini, klinik diabetes terkenal di Boston, Joslin Diabetes  Clinic, bahkan memberikan insulin segera setelah diagnosis ditegakkan. Pertimbangannya, jauh lebih mudah untuk mengendalikan gula farah, dan mencapai target yang diinginkan.Â
Gula darah yang  tekontrol lebih awal  juga akan menurunkan kemungkinan kejadian komplikasi diabetes mellitus. Dan, seperti diketahui banyak pasien diabetes baru terdiagnosis setelah cukup lama menderitanya, dan bahkan sudah mengalami  komplikasi kronis diabetes.
Di Amerika Serikat, lebih dari 40 % penyandang diabetes mellitus tipe 2 menggunakan insulin. Dan, komunitas "American Diabetes Association" (ADA) merekomendasikan pemakaian insulin lebih awal.Â
Pemberian insulin lebih awal diharapkan akan memperlambat risiko dan progresifitas komplikasi kronis diabetes. Apalagi, sekitar 52% pasien yang baru didiagnosis sebagai penyandang diabetes, sudah mengalami komplikasi kronis.Â
Kalau ini sudah terjadi, menunjukkan bahwa penyakit diabetes juga  sudah berlangsung lama, biasanya lebih dari 10 tahun. Menurut penelitian, penyakit diabetes yang sudah berlangsung lama, produksi insulin oleh sel beta pankreas juga sudah jauh menurun.Â
Memaksakan obat-obat an oral diabetes yang sebagian besar aksinya adalah memacu tubuh, atau sel pankreas memprodsuksi insulin akan sia-sia. Sehingga dengan obat oral yang maksimal-pun gula darah akan tetap tinggi atau tidak terkontrol dengan baik.
Sayangnya, ada pandangan yang salah mengenai insulin baik oleh pasien, keluarga, maupun  masyarakat awam. Insulin dianggap pilihan obat yang menakutkan, pilihan terakhir yang sangat buruk, dan bahkan dikaitkan sebagai penyebab komplikasi kronis diabetes mellitus.Â
Tidak heran, banyak pasien dan keluarganya yang tidak menerima, dan menolak menggunakan insulin, bahkan pada pasien yang memang sudah harus mendapatkan insulin.  Akibatnya, gula darah semakin sulit  dikontrol, komplikasi semakin mengancam.