Mohon tunggu...
Irsyal Rusad
Irsyal Rusad Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Internist, FK UGM

Internist. Tertarik dng bidang Healthy Aging, Healthy Live, Diabetes Mellitus Twitter; @irsyal_dokter

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Serangan Jantung Tak Pilih Kasih

8 Juni 2020   10:05 Diperbarui: 8 Juni 2020   10:25 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa bulan yang lalu, dunia maya dihebohkan dengan kematian mendadak Ashraf Sinclair. Saya heran waktu itu, kok ramai sekali siapa dia sebenarnya. Dan, Saya baru tahu dari istri saya, bahwa dia seorang aktor terkenal suami dari penyanyi BCL Dan, siapa BCl pun saya tak paham, maklum, sudah tua,  jarang sekali menonton TV. Menonton TV akhir-akhir ini, alang kepalang, kalau tidak ekstra sabar bisa bikin stress. Stress berkepanjangan, sangat berbahaya, dapat mengganggu kesehatan kita, bahkan bisa menjadi pemicu serangan jantung.

Ashraf Sinclair, menurut selintas berita yang saya tangkap, meninggal karena serangan jantung. "Kok bisa meninggal karena serangan jantung, padahal usianya masih muda, baru 40 tahun" tanya istri saya seperti tidak percaya.

"Serangan jantung tidak mengenal pilih kasih, apakah yang muda,  tua, aktor,  atau provokator kemungkinannya tetap ada," jawab saya secara ringkas.

Mendengar kematian aktor ini, saya ingat beberapa  aktor terkenal Indonesia yang sebelumnyab meninggal juga karena serangan jantung, bahkan ada yang  berusia muda belia, 31 tahun, saya lupa namanya.

Salah satu yang saya ingat adalah, Adjie Massaid, seorang politikus dari partai demokrat, bekas seorang artis yang tampan, gagah dan masih muda dengan istri yang cantik juga harus mengakhiri hidupnya akibat serangan jantung.

Memang ada kecendrungan sekarang, serangan jantung ini tidak terbatas pada mereka yang diangap sudah tua, kejadian serangan jantung mulai meningkat pada kelompok usia yang relatif masih muda, bahkan pada usia kurang dari 30 tahun banyak dilaporkan.

Di negara maju, seperti Amerika, serangan jantung merupakan penyebab kematian utama. Diperkirakan dalam setiap 37 detik satu orang meninggal karena penyakit kardiovaskuler (termasuk serangan jantung). Di Indonesia kecendrungan ini juga terjadi, seiring dengan menurunnya kematian akibat penyakit infeksi dan menular. Perubahan gaya hidup, pola makan, merokok, dan stress merupakan penyebab utama meningkatnya kasus penyakit kardiovaskuler ini.

Untuk diketahui secara ringkas saja, serangan jantung biasanya dimulai dengan rasa nyeri yang khas dibawah tulang dada. sensasi nyeri dapat menyebar ke dagu, leher, lengan, pundak dan ulu hati. Khas nyeri untuk serangan jantung adalah: nyeri terasa berat, seperti ditekan, ditindih oleh beban berat, diikat, bahkan ada yang menggambarkan seperti dihimpit seekor gajah di dadanya. 

Di samping nyeri, pada mereka yang mengalami serangan jantung bisasanya juga diikuti gejala cemas, gelisah, berkeringat banyak- saya sering melihat sendiri pasien yang mengalami serangan jantung dengan keringat bercucuran diseluruh tubuhnya-- ,mual, muntah, jantung berdebar dan sesak nafas juga sering menyertainya.

Banyak faktor risiko terjadinya serangan jantung. Dulu kolesterol dianggap sebagai satu-satunya fakor utama, namun dari beberapa penelitian menunjukkan, kira-kira 50% serangan jantung di Amerika terjadi pada populasi yang kolesterolnya dalam batas normal. Selain kolesterol, faktor risiko lain penyakit jantung koroner adalah hipertensi, merokok, penyakit diabetes, berat badan berlebih- obesitas, gaya hidup santai, stress, tipe kepribadian, faktor turunan, dan lain-lain. Hipertensi, merokok, kolesterol, dianggap sebagai faktor risiko utama.

Menurut penelitian, bila Anda hanya seorang perokok, atau hanya mempunyai kolesterol yang tinggi, atau hanya tekanan darah Anda yang tinggi, Anda mempunyai risiko untuk mengalami serangan jantung 2 kali lebih besar dari populasi yang normal. Dengan kata lain, bila Anda merokok, Anda mempunyai risiko mengalami serangan jantung 2 kali lebih besar dari yang tidak merokok. 

Bila Anda mempunyai dua faktor risiko tersebut di atas, risiko Anda meningkat empat kali, dan bila Anda mempunyai tiga faktor risiko (merokok, hipertensi, kolesterol tinggi), maka risiko Anda untuk mengalami serangan jantung juga meningkat delapan kali (Joseph B.P &Barry A.F, "Prevent, Halt & Reverse Heart Disease"). Bayangkan kalau semua faktor risiko itu ada pada diri Anda.

Lalu, "mengapa  Ashraf Sinclair, Ajie Massaid (Alm) bisa mengalami serangan jantung?"..... "Apa faktor risiko atau marker penyakit kardiovaskuler yang ada pada Alm?".... secara pasti saya tidak tahu. Pertama kali saya mengetahu dari berita di TV bahwa beliau meninggal karena serangan jantung, saya seperti tidak percaya. 

Melihat penampilan fisik Alm uang atletis, tidak gemuk, padat-berotot, saya yakin Alm adalah orang yang aktif bergerak, berolah raga teratur, yang dapat menjaga pola makannya. Dari penampakan fisik itu, saya kira, kadar kolesterol dan lemak darah Alm lainnya mungkin dalam batas normal. "Apakah Alm mempunyai penyakit hipertensi, merokok?".....untuk hipertensi saya juga tidak dapat memastikan. Tapi, kalau merokok, walaupun mungkin Alm tidak merokok, bisa saja beliau adalah perokok pasif.

Perokok pasif, pengaruh buruknya terhadap kesehatan sama saja, bahkan bisa lebih buruk lagi.

Di Indonesia saya kira perokok pasif banyak sekali, dapat lebih banyak dari perokok aktif. Boleh dikatakan, di manapun dan kapanpun orang bisa merokok sesenaknya, ada aturan tapi tidak ditegakkan. Di gedung DPR-pun orang bisa merokok, bahkan kabarnya sebagian besar anggota DPR yang terhormat itu adalah perokok berat. Untuk kasus alm Ajie Massaid, saya kira salah satu lingkungan yang memungkinkan Alm menjadi perokok pasif adalah di lingkungaan DPR ini.

Menurut penelitian pada Ibu runah tangga yang punya suami merokok, kemungkinan mereka mengalami serangan jantung 3 kali lebih besar dibandingkan Ibu runah tangga yang suaminya tidak merokok.

Stress, baik fisik, psikis atau emosional, apalagi stress yang kronis juga merupakan petanda atau faktor risiko seseorang yang potensial menderita penyakit jantung. Hidup di Jakarta, stressor itu ada di mana-mana. Di jalan, baru keluar rumah, stressor itu sudah menunggu Anda, kalau tidak pandai-pandai mengahadapinya, Anda akan mati sebelum waktunya. 

Faktor stress ini, saya kira juga berperan sebagai faktor risiko Alm  Ashraf Sinclair, Adjie Massaid mengalami serangan jantung. Stress baik fisik maupun emosional dapat memacu peningkatan denyut nadi, denyut nadi cepat dan tidak teratur (aritmia), tekanan darah, dan konstriksi pembuluh darah koroner. Semua  ini dapat memacu serangan jantung.

Pada kasus alm Ashraf, menurut berita beliau mengalami serangan jantung setelah berolahraga. Saya tidak tahu olahraga apa yang dilakukannya. Tapi, olahraga yang seharusnya bagus untuk jantung, bila dilakukan  berlebihan, dipaksakan, tidak terukur dapat menjadi faktor pemicu serangan jantung.

Jadi, belajar dari apa yang dialami Alm Ashraf Sinclair, Adjie Massaid, walaupun Anda tidak merokok, tidak ada hipertensi, kolesterol Anda juga normal, risiko Anda mengalami serangan jantung masih ada. Anda bisa sebagai penyandang perokok pasif, ada faktor genetik, olahraga yang tifsk terukur, tipe kepribadian,  Stress fisik dan emosional yang setiap hari anda hadapi dapat menjadi faktor risiko laun dan pemicu serangan  jantung.

Karena itu, maka pandai-pandailah menghadapi realita hidup sekarang ini. Penuhilah hak-hak tubuh Anda, misalnya dengan istirahat yang cukup, meluangkan waktu untuk rekreasi bersama keluarga, olahraga yang teratur setiap hari, makan yang halal dan baik (sehat). 

Penuhi juga hak pikiran dan jiwa Anda, seperti memilih masukan yang perlu bagi benak Anda, belajar berpikir positif, banyak bersabar, belajar mengatakan cukup dan tidak, menerima, bersyukur, berzikir dan selalu mendekatkan diri kepada Allah, agar jiwa Anda menjadi tenang. Jiwa yang tenang menjadikan Anda bahagia tidak hanya sekarang, di dunia, bahkan di akhirat, karena Allah akan memanggil Anda masuk ke syurgaNya..

Walaupu sudah cukup lama berlalu, doa saya, semoga Allah mengampuni dosa Alm  dan menempatkannya di tempat yang sebaik-baiknya. Aamiin!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun