Mengunjungi objek wisata untuk sekedar melepas penat di akhir pekan setelah rutinitas padat, tentu sudah menjadi sesuatu yang mainstream dan biasa.Â
Namun apa jadinya jika sebuah objek wisata malah dijadikan sebagai tantangan untuk memacu adrenalin karena lokasinya yang berbahaya?Â
Nah bagi anda yang suka tantangan dan ingin memacu adrenalin, berikut rekomendasi 7 objek wisata paling berbahaya di dunia seperti dilansir dari laman Tourism Review.
1. Death Road, Yungas, Bolivia
Dikenal dengan sebutan "Jalan Kematian", Death Road merupakan rute jalan ekstrem di pegunungan yang membentang sejauh 80 kilometer (km) yang menghubungkan ibu kota La Paz, Bolivia ke wilayah timur laut Caranavi di kota Yungas.
Kondisi jalannya yang sempit, rusak dan tanpa pembatas menyebabkan sering terjadi kecelakaan yang merenggut nyawa di lokasi itu.Â
Dilaporkan, Death Road menelan korban jiwa 200-300 orang tiap tahunnya. Umumnya karena kecerobohan kendaraan yang menyalip atau tergelincir masuk ke dalam jurang.
Namun menariknya, di lokasi ini anda akan disuguhi pemandangan indah hutan amazon yang membentang luas.
2. Gunung Huashan, Tiongkok
Gunung Huashan memiliki ketinggian 2.154 meter dari permukaan laut dengan rute jalan ekstrem dan mematikan. Menarik bagi wisatawan karena di lokasi puncak gunungnya terdapat beberapa kuil eksotis yang sangat disakralkan oleh penduduk setempat.
Anda hanya perlu melewati papan-papan kecil yang dipasang pada dinding gunung, serta anak tangga yang berbahaya untuk menuju puncak gunung Huashan.
3. Bungee Jumping ke gunung berapi, Chili
Mungkin hanya orang tidak waras yang nekad melakukan Bungee Jumping di sebuah kawah gunung berapi yang masih aktif.Â
Tapi tunggu dulu, bagi anda yang ingin merasakan sensasi ekstrem hingga ubun-ubun, objek wisata gunung berapa aktif di Villarica, Chili, menawarkan sensasi Bungee Jumping dari helikopter.
Dengan ketinggian 3000 meter di udara dengan helikopter dan di atas kawah gunung, anda akan dihempaskan ke bawah hingga 200 meter di atas kawah.Â
4. Half Dome, Taman Nasional Yosemite, California
Tempat ini memukau banyak wisatawan pecinta objek wisata ekstrem karena bentuknya yang tidak biasa. Half Dome sendiri merupakan kawasan puncak granit setinggi 4.737 kaki dari permukaan lembah, dengan rute perjalanan curam hingga puncak sejauh 23 kilometer.
Lebih dari 60 orang pendaki kehilangan nyawa di tempat ini, sehingga sangat sulit untuk mendapatkan izin pendakian jika dianggap tak layak dan membahayakan jiwa.
5. Haiku Stairs, Hawaii
Lokasi objek wisata ini berada di Pulau O'ahu, dan pernah menjadi basis pertahanan Angkatan Laut AS pada Perang Dunia 2 lalu.
Haiku Stairs merupakan area pendakian dengan jumlah 3.922 anak tangga logam yang disebut Starway to Heaven, untuk menuju puncak pegunungan Koolau.Â
Pendakian hingga puncak yang membutuhkan waktu selama 5 jam ini dianggap berbahaya karena banyak sudut anak tangganya rusak, dan rentan membuat pendaki jatuh ke jurang.
Meski sejak tahun 1987 jalur pendakian ini ditutup, ada saja turis yang mengabaikan larangan itu sehingga otoritas keamanan setempat memberlakukan denda sebesar 600 dolar.Â
Baru pada 2005 tempat ini kembali dibuka setelah dilakukan sejumlah renovasi, terutama pada bagian anak tangganya.
6. Caminito del Rey, Spanyol
Untuk melewati rute ekstrem sejauh 7,7 kilometer dengan lebar jalan setapak hanya 1 meter, para pendaki ditantang mendaki rute perbukitan batu ini yang juga akan melewati ngarai sepanjang 2,9 kilometer.
Sebelum dibuka kembali pada tahun 2014, Caminito del Rey yang terletak di Malaga, Spanyol ini pernah ditutup karena sering kali memakan korban jiwa terutama turis yang jatuh kemudian hilang.
Baru pada tahun 2015 setelah dilakukan sejumlah renovasi, tempat ini kembali dibuka untuk umum. Namun, akses pendaftaran yang diberikan sangat terbatas mengingat jalur ini masih menyimpan potensi bahaya besar terutama bagi pendaki pemula atau pendaki yang ceroboh.
7. Volcano Surfing, Nicaragua
Objek wisata ini sangat cocok bagi anda pecinta olahraga ekstrem yang menantang adrenalin. Kawasan Gunung Berapi Cerro Negro di Nicaragua yang masih aktif ini, menawarkan jasa meluncur dari papan surfing dari atas gunung menuju ke bawah dengan kecepatan 60 mph.Â
Berita buruknya waktu yang dibutuhkan hingga sampai ke bawah untuk mendekati kawah yakni selama 45 menit, dengan resiko mengalami lecet hingga patah tulang walau sudah menggunakan pakaian standar keamanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H