Sebagai pintu keluar-masuk pulau Sumatera, Lampung memiliki sejuta potensi yang dapat menunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dua pelabuhan besar yang ada, yakni pelabuhan Bakauheni dan pelabuhan Panjang, dinilai sangat besar penerimaannya dari sektor pajak. Pertanyaan besarnya, kemana uangnya? Belum lagi jika bicara potensi besar dari sektor wisata, yang sayangnya tak diurus dengan serius.
Inilah kemudian menjadi isu besar di masyarakat, bagaimana tata kelola anggaran di provinsi Lampung dengan modal APBD tahunan lebih dari  Rp 7 triliun, tapi infrastruktur jalan propinsi begitu menyedihkan. Saya sebagai warga Lampung pun mengelus dada.
Sudah seharusnya Gubernur segera mengevaluasi satuan kerja di bawahnya. Eliminasi bawahan yang tak mampu bekerja sesuai target. Kesampingkan ego, dan balas semua kritik dengan kerja nyata serta prestasi.
Beri ruang aspirasi dan jangan pasung hak berpendapat dengan ancaman melanggar UU ITE. Jangan sampai di akhir kepemimpinan anda sebagai Gubernur, tertulis tinta sejarah kegagalan yang memalukan.
*penulis adalah warga Kabupaten Lampung Utara.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H