Mohon tunggu...
Irsyadul Umam
Irsyadul Umam Mohon Tunggu... Petani - Pelajar dengan keseharian ngopi dan sedikit melihat lingkungan sekitar

Corat Coret di toilet

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Hikayat Perkenalan Kopi

24 April 2020   00:22 Diperbarui: 24 April 2020   00:27 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar ; jatimnet.com

Tiada mungkin aku meninggalkan hari pertama belajaruku. Sialan sekali, waktu berlari ke sekolah, Kopi itu masih bersemayam di otaku. masing terngiang-ngiang. Masih mencari makna, apakah kopi itu sebuah singkatan. KOPI. Komplotan Pesihir. KOPI . Korban Peminum. KOPI. Kerahasiaan orang punya ilmu.KOPI. Prsetan dengan kopi.

Satpam bermuka singa itu telah menungguku seperti akan melahap mangsa baru. Tongkat hitam dipegang dan dikepak-kepakan di tangan satunya. kumisnya tak kalah meyeramkan dari tongkatnya. Dengan suara bergetar ia bertanya, Kenapa baru datang ke sekolah jam segini?Karena apa? Suaranya laksana kilat menyambar. Kucobalah menjawab, bukan mencoba menjawab. Karena memang di otaku sedari tadi hanya ada satu kata. Kuucapkan dengan lantang seperti mengumpati aziz, KOPI pak.

Setelah dua sapuan tongkat satpam jatuh dilenganku, Kudiwajibkan menghormati tiang tanpa bendera, kau tau yang kupikirkan dari saat itu sampai sekarang? Apa Itu Kopi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun