Mohon tunggu...
Irsyad Mohammad
Irsyad Mohammad Mohon Tunggu... Sejarawan - Pengurus PB HMI, Pengurus Pusat Komunitas Persatuan Penulis Indonesia (SATUPENA), dan Alumni Ilmu Sejarah UI.

Seorang aktivis yang banyak meminati beragam bidang mulai dari politik, sejarah militer dan sejarah Islam hingga gerakan Islam. Aktif di PB HMI dan Komunitas SATUPENA. Seorang pembelajar bahasa dan sedang mencoba menjadi poliglot dengan mempelajari Bahasa Arab, Belanda, Spanyol, dan Esperanto.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Banteng Nyeruduk di Rabu Legi: Analisis atas Kemenangan PDIP di Pemilu 2024

4 Maret 2024   14:44 Diperbarui: 5 Maret 2024   08:28 1929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo PDI Perjuangan | Sumber: KOMPAS.com

Lantas apakah Banteng nyungsep di Rabu Legi seperti yang diramalkan?

Rupanya Banteng tidak nyungsep, cuma kesandung batu kerikil kemudian berlari kencang. Meski suara PDIP menurun, namun mereka tetaplah pemenang pemilu dan menurut UU MD3, partai yang memenangkan pemilu otomatis menjadi Ketua DPR RI.

Terlebih PDIP menurut beberapa prediksi, kemungkinan menjadi oposisi dari pemerintahan Prabowo -- Gibran, sehingga kursi Ketua DPR RI pun berpotensi jatuh ke tangan oposisi.

Perolehan suara ini membuat PDIP kali ini tidak kalah total, seandainya mereka bertarung dalam pertandingan sepakbola skor mereka 2-1, bukan kalah telak.

Akhirnya PDIP pun mencetak sejarah dengan menjadi satu-satunya partai yang hattrick dalam pemilu selama Reformasi sejak 2014. Walhasil Banteng yang diramalkan nyungsep di Rabu Legi, alih-alih nyungsep malahan Banteng nyeruduk dengan perkasa di Pemilu 2024.

Tentunya banyak pihak yang bertanya-tanya mengapa paslon Prabowo Subianto -- Gibran Rakabuming Raka menang dengan 58,47% menurut hasil quick count LSI Denny JA namun perolehan suara Partai Gerindra yang menjadi partainya Pak Prabowo Subianto malahan tidak menjadi pemenang pemilu?

Gabungan suara koalisi partai pengusung 02 hanya membentuk sekitar 46% suara, jumlah yang tidak terlalu memuaskan. Hasil pileg yang berbanding terbalik dengan pilpres, membuat pemerintahan Pak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka harus membentuk koalisi bila mereka hendak membentuk pemerintahan mayoritas dengan suara 50%+1.

Tentunya PDIP kali ini memiliki daya tawar paling besar, bila mereka diajak bergabung dengan koalisi pemerintahan ataupun seandainya mereka pun menolak menjadi koalisi pun, tetap PDIP memegang kursi Ketua DPR RI yang membuat mereka menjadi oposisi yang tidak bisa diremehkan.

Tentu pihak Prabowo -- Gibran, harus merangkul salah satu partai di koalisi Anies -- Muhaimin maupun Ganjar -- Mahfud, bila ingin membentuk pemerintahan dengan koalisi partai politik mayoritas di parlemen.

Orang-orang yang selama ini memiliki kebencian dan ketidaksukaan kepada PDIP pastinya mengernyitkan dahi tatkala melihat hasil Pemilu 2024 ini. 

Terutama bagi orang-orang yang selama ini membenci dan tidak menyukai Bu Megawati, terlebih orang-orang yang meremehkan Megawati dan seringkali tersenyum kepadanya dengan urat nadi yang mencibir ketika melihatnya berpidato.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun