Upaya Jakarta Menuju Keberlanjutan
Jakarta, sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi Indonesia, menghadapi tantangan besar dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan urbanisasi dan keberlanjutan lingkungan. Mengelola dampak urbanisasi yang kompleks memerlukan langkah-langkah strategis dan terintegrasi untuk menciptakan kota yang lebih ramah lingkungan, inklusif, dan layak huni. Berikut adalah upaya-upaya yang telah dan sedang dilakukan Jakarta menuju keberlanjutan:
- Pengembangan Umum Transportasi Berkelanjutan
Kemacetan dan polusi udara yang parah di Jakarta menjadi pemicu utama pengembangan transportasi umum yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Upaya yang telah dilakukan antara lain: MRT (Mass Rapid Transit), LRT (Light Rail Transit), TransJakarta, KRL (Kereta Rel Listrik), Â Jaklingko dan lain sebagainya.
- Pengelolaan Limbah dan Sampah Berkelanjutan
Jakarta menghasilkan ribuan ton sampah setiap harinya, dan pengelolaan yang tidak memadai sering kali menyebabkan masalah lingkungan, seperti banjir dan polusi. pemerintah DKI Jakarta tengah melakukan beberapa langkah konkret dalam menyikapi permasalahan ini, antara lain mendorong program pemilahan sampah organik dan anorganik di tingkat rumah tangga, membangun pengelolaan sampah modern Intermediate Treatment Facility (ITF) di kawasan Sunter, dan implementasi kebijakan pelarangan kantong plastik sekali pakai di pasar dan toko ritel.
- Revitalisasi Kawasan Hijau
Pada dasarnya tekanan pada penyediaan lahan terbuka hijau telah mengurangi kawasan hijau di Jakarta, tetapi pemerintah DKI Jakarta tengah berupaya memperbaiki tersedianya kawasan hijau melalui program Pembangunan Taman Kota semisalnya Tebet Eco Park dan Hutan Kota GBK yang secara fungsi ekologisnya sebagai penyerapan air, serta dimanfaatkan sebagai kawasan rekreasi. Program lainnya adalah penghijauan di kawasan perkotaan dan jalan raya bertujuan untuk meningkatkan kualitas udara dan mengurangi efek pulau panas perkotaan (urban heat island).
- Pengendalian Banjir Secara Holistik
Banjir adalah masalah kronis di Jakarta yang membutuhkan solusi jangka pendek dan panjang. Diperlukan langkah strategis seperti halnya Normalisasi Sungai dan Kanal seperti halnya pada sungai Ciliwung dan Kanal Banjir Timur untuk memperlancar aliran air, revitalisasi saluran drainase di daerah-daerah rawan banjir dan pembangunan waduk dan embung sebagai area tampungan air.
- Peningkatan Kesadaran Lingkungan Masyarakat
Sebagai langkah keberlanjutan yang dilakukan pemerintah dalam melibatkan partisipasi aktif masyarakat adalah dengan membangun kesadaran lingkungan masyarakat, seperti halnya program bank sampah dan edukasi dan kampanye publik.
- Pengembangan Smart City
Pemanfaatan teknologi untuk melakukan pengintegrasian berbagai kebutuhan warga, mulai dari pelaporan masalah lingkungan hingga akses informasi melalui Aplikasi JAKI, selain itu, pemanfaatan Internet of Things juga diperlukan dalam pemantauan sektor yang menjadi permasalahan di Jakarta memantau kondisi lalu lintas, pengelolaan air, dan pengelolaan sampah secara real-time.
Pandangan Jakarta Kedepannya
Jakarta adalah kota yang penuh dinamika, di mana urbanisasi menjadi tantangan besar bagi keberlanjutan ekosistemnya. Namun, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini, mulai dari pengembangan transportasi ramah lingkungan hingga pengelolaan limbah yang lebih baik. Meski demikian, keberlanjutan hanya dapat tercapai melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Dengan langkah yang konsisten, Jakarta dapat menjadi contoh bagaimana kota metropolitan dapat berkembang tanpa mengorbankan ekosistem perkotaannya.
Referensi Tulisan