Untuk Italia sendiri saya belum mendengar kabar terbaru, tetapi seluruh klub sudah berkomitmen untuk melanjutkan kembali Serie-A setelah wabah COVID-19 sudah benar-benar mereda, mengingat Italia menjadi salah satu negara Eropa yang terimbas secara parah akibat COVID-19 ini. Lalu, bagaimana dengan Inggris sendiri?
Sudah beberapa kali diadakan pertemuan secara virtual atau daring yang dilakukan oleh perwakilan klub-klub Liga Primer sendiri, tetapi semuanya mengalami kebuntuan atau deadlock, walau demikian nampaknya semua klub juga masih berkomitmen untuk melanjutkan kembali kompetisi.
Terlebih hanya tersisa sembilan pekan pertandingan lagi yang harus dijalankan, ditambah laga-laga tunda seperti Manchester City vs Arsenal yang dua kali mengalami penundaan, yang pertama karena City harus bermain di Final Piala FA kala itu, dan penundaan yang kedua terjadi setelah pemilik dari Olympiakos.
Lawan terakhir Arsenal di UEFA Europa League positif mengidap COVID-19, dan diduga memiliki kontak rapat dengan beberapa pemain dan staf dari Arsenal. Akan tetapi, kalau diperhatikan, mengapa Liga Inggris lebih ribet kelihatannya untuk melanjutkan kembali kompeitisinya?
Setidaknya memang ada beberapa hal yang menjadikan Liga Inggris ini tampaknya agak ribet untuk diputar kembali. Pertama, kondisi Inggris menjadi salah satu yang parah bersama dengan Italia dan Spanyol, yang mana kedua negara ini juga memiliki liga sepak bola yang top, sehingga keselamatan pemain dan seluruh komponen menjadi hal yang paling penting.Â
Kedua, Liga Inggris menurut sebagian besar pencinta sepak bola saat ini menjadi liga terbaik di dunia, sehingga semua mata tertuju ke tanah Britania ini. Saya sendiri juga menggemari Liga Inggris, jika saya mempunyai waktu dan ada pertandingan Liga Inggris maka saya akan sempatkan untuk menontonnya.Â
Ketiga, terkait dengan nasib sang pemuncak klasemen, yaitu Liverpool. Liverpool hanya perlu dua laga lagi untuk menjadi juara. Gelar ini tentunya akan menjadi gelar yang spesial bagi Liverpuldian. Mengapa? Karena ini merupakan gelar pertama setelah 30 tahun berpuasa gelar.Â
Bahkan di Era Liga Primer, Liverpool belum pernah sekalipun merengkuh gelar ini, berbeda dengan Blackburn Rovers yang saat ini ada di kasta kedua Liga Inggris yang telah memiliki satu gelar, dan Leicester City yang juga baru dua tahun promosi langsung menjadi kampiun yang mengejutkan semua orang kala itu.
Sehingga ini akan menjadi satu pesta tersendiri bagi mereka setelah musim lalu berhasil mengangkat trofi Liga Champions untuk ke-6 kalinya. Banyak yang menginginkan Liga disetop saja karena memang mereka tidak ingin Liverpool juara khususnya para fans Manchester United. Akan tetapi, jika diperhatikan secara objektif, Liverpool memang sudah pantas untuk juara.Â
Kita lihat sendiri bagaimana fantastisnya skuad asuhan Jurgen Klopp musim ini, sehingga penampilan mereka bisa membuat jarak poin dengan posisi kedua sementara yang juga merupakan kampiun musim lalu, Manchester City menjadi 25 poin.Â
Kondisi yang aneh mengingat Liga Inggris sebenarnya terkenal sebagai liga yang sengit, seperti yang terjadi di musim 2011/2012 dan 2018/2019 yang kala itu juaranya adalah Manchester City dan sama-sama ditentukan pada pekan terakhir, bisa dikatakan ini merupakan anomali memang.Â