Mohon tunggu...
Irsan Nur Hidayat
Irsan Nur Hidayat Mohon Tunggu... Freelancer - Jakarta, Indonesia

Pencinta Sepak Bola yang juga Penikmat Dinamika Politik.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengapa Permulaan Kembali Liga Inggris Terlihat Lebih Ribet?

9 Mei 2020   22:55 Diperbarui: 9 Mei 2020   22:59 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sudah sekitar dua bulan kita tidak disuguhi oleh pertandingan sepak bola, setelah merebaknya COVID-19 di seluruh dunia. Wabah ini membuat liga-liga top Eropa terpaksa untuk berhenti sementara. 

Liga top-top Eropa yang berhenti di sekitar Maret, yang mana bulan tersebut sebenarnya jika dalam keadaan normal merupakan bulan yang menentukan siapa tim yang akan menjadi kampiun di setiap liganya masing-masing. Contohnya di Liga Italia tiga tim bersaing ketat, yaitu Juventus, Inter Milan, dan Lazio. 

Belum lagi di Spanyol, ada dua raksasa sepak bola, Real Madrid dan Barcelona yang masih saling salip-menyalip demi merengkuh gelar juara La Liga, di Liga Jerman juga masih terjadi persaingan antara Bayern Munchen dan Borrusia Dortmund, juga Liga Inggris yang tentu saja menjadi perhatian besar karena Liverpool hanya menyisakan dua laga lagi untuk menjadi juara Liga Inggris untuk pertama kalinya sejak 30 tahun yang lalu. Belum lagi di Prancis, Belanda, dan beberapa negara Eropa lainnya yang tak saya sebut.

Setelah dua bulan kemudian, beberapa negara Eropa yang sempat terimbas cukup parah akibat COVID-19 ini mulai mengambil keputusan yang merujuk berdasarkan situasi dan kondisi di negaranya masing-masing. 

Belanda melalui KNVB-nya, setelah Perdana Menteri Rutte memutuskan untuk tidak boleh ada pertandingan olahraga apapun setidaknya hingga September mendatang, maka memutuskan untuk memberhentikan Eredivisie atau kasta tertinggi liga sepak bola Belanda tanpa menjadikan pemuncak klasemen sementara, yaitu Ajax Amsterdam sebagai juara, dan tidak ada degradasi serta promosi dari kasta yang ada di bawahnya, sehingga untuk komposisi tim di Eredivisie musim depan tetap sama dengan musim ini.

Selain Belanda, Prancis juga telah secara resmi memberhentikan Liganya, yaitu Ligue 1 untuk sepenuhnya di musim ini, dengan menjadikan Paris Saint Germain sebagai kampiun setelah melihat indikator rata-rata poin per-pertandingan.

Tidak seperti lazimnya menggunakan poin yang paling tinggi. Tidak seperti Eredivisie-nya Belanda, Ligue 1 tetap mengadakan degradasi dan promosi, yang mana Toulouse FC dan Amiens SC harus rela turun kasta ke Ligue 2 dan digantikan oleh FC Lorient dan Lens yang berturut-turut merupakan juara dan peringkat kedua dari Ligue 2.

Walau setidaknya ada dua liga Eropa yang sudah resmi untuk memberhentikan kompetisi sepak bolanya, tetapi ada juga yang masih bersikeras untuk melanjutkan kompetisinya, tentunya para asosiasi sepak bola itu juga memutuskan berdasarkan indikator kondisi dan situasi yang berlangsung di negaranya masing-masing. 

Bundesliga Jerman setelah pemerintah yang dipimpin oleh Kanselir Angela Merkel memberi lampu hijau kepada operatornya Bundesliga untuk mengadakan kembali pertandingan-pertandingan yang tersisa, maka diputuskan Bundesliga akan kembali melakukan sepak mula pada 16 Mei 2020 mendatang, yang langsung dibuka oleh pertandingan derby antara Schalke 04 vs Borussia Dortmund. 

Selain Jerman, LFP yang berwenang sebagai operator dari kompetisi sepak bola Spanyol, La liga juga kabarnya telah memutuskan bahwa Liganya akan kembali bergulir pada 20 Juni 2020 mendatang. Tentunya kedua liga tersebut dalam memutar kembali roda kompetisinya harus memerhatikan beberapa protokol demi mencegah penularan COVID-19.

Sebagaimana yang terlihat di K-League atau Liga 1 nya Korea Selatan yang kemarin sudah mulai menggulirkan pertandingan pekan pertamanya yang dibuka antara Jeonbuk vs Suwon. Pastinya pertandingan yang kembali bergulir tanpa adanya penonton secara langsung di stadion. 

Untuk Italia sendiri saya belum mendengar kabar terbaru, tetapi seluruh klub sudah berkomitmen untuk melanjutkan kembali Serie-A setelah wabah COVID-19 sudah benar-benar mereda, mengingat Italia menjadi salah satu negara Eropa yang terimbas secara parah akibat COVID-19 ini. Lalu, bagaimana dengan Inggris sendiri?

Sudah beberapa kali diadakan pertemuan secara virtual atau daring yang dilakukan oleh perwakilan klub-klub Liga Primer sendiri, tetapi semuanya mengalami kebuntuan atau deadlock, walau demikian nampaknya semua klub juga masih berkomitmen untuk melanjutkan kembali kompetisi.

Terlebih hanya tersisa sembilan pekan pertandingan lagi yang harus dijalankan, ditambah laga-laga tunda seperti Manchester City vs Arsenal yang dua kali mengalami penundaan, yang pertama karena City harus bermain di Final Piala FA kala itu, dan penundaan yang kedua terjadi setelah pemilik dari Olympiakos.

Lawan terakhir Arsenal di UEFA Europa League positif mengidap COVID-19, dan diduga memiliki kontak rapat dengan beberapa pemain dan staf dari Arsenal. Akan tetapi, kalau diperhatikan, mengapa Liga Inggris lebih ribet kelihatannya untuk melanjutkan kembali kompeitisinya?

Setidaknya memang ada beberapa hal yang menjadikan Liga Inggris ini tampaknya agak ribet untuk diputar kembali. Pertama, kondisi Inggris menjadi salah satu yang parah bersama dengan Italia dan Spanyol, yang mana kedua negara ini juga memiliki liga sepak bola yang top, sehingga keselamatan pemain dan seluruh komponen menjadi hal yang paling penting. 

Kedua, Liga Inggris menurut sebagian besar pencinta sepak bola saat ini menjadi liga terbaik di dunia, sehingga semua mata tertuju ke tanah Britania ini. Saya sendiri juga menggemari Liga Inggris, jika saya mempunyai waktu dan ada pertandingan Liga Inggris maka saya akan sempatkan untuk menontonnya. 

Ketiga, terkait dengan nasib sang pemuncak klasemen, yaitu Liverpool. Liverpool hanya perlu dua laga lagi untuk menjadi juara. Gelar ini tentunya akan menjadi gelar yang spesial bagi Liverpuldian. Mengapa? Karena ini merupakan gelar pertama setelah 30 tahun berpuasa gelar. 

Bahkan di Era Liga Primer, Liverpool belum pernah sekalipun merengkuh gelar ini, berbeda dengan Blackburn Rovers yang saat ini ada di kasta kedua Liga Inggris yang telah memiliki satu gelar, dan Leicester City yang juga baru dua tahun promosi langsung menjadi kampiun yang mengejutkan semua orang kala itu.

Sehingga ini akan menjadi satu pesta tersendiri bagi mereka setelah musim lalu berhasil mengangkat trofi Liga Champions untuk ke-6 kalinya. Banyak yang menginginkan Liga disetop saja karena memang mereka tidak ingin Liverpool juara khususnya para fans Manchester United. Akan tetapi, jika diperhatikan secara objektif, Liverpool memang sudah pantas untuk juara. 

Kita lihat sendiri bagaimana fantastisnya skuad asuhan Jurgen Klopp musim ini, sehingga penampilan mereka bisa membuat jarak poin dengan posisi kedua sementara yang juga merupakan kampiun musim lalu, Manchester City menjadi 25 poin. 

Kondisi yang aneh mengingat Liga Inggris sebenarnya terkenal sebagai liga yang sengit, seperti yang terjadi di musim 2011/2012 dan 2018/2019 yang kala itu juaranya adalah Manchester City dan sama-sama ditentukan pada pekan terakhir, bisa dikatakan ini merupakan anomali memang. 

Sempat beredar beberapa usulan seperti pertandingan tertutup tanpa penonton, liga yang bergulir hanya di beberapa stadion tertentu, terlebih hanya tersisa 92 pertandingan, dengan demikian ada pula usul untuk setiap tim bermain tiga pertandingan dalam sepekan demi mengejar selesainya Liga pada akhir Juni, juga ada opsi untuk memendekkan durasi pertandingan agar tidak berlangsung 2 x 45 menit. 

Akan tetapi, itu semua harus mendapatkan persetujuan dari seluruh tim yang ada, dan saya rasa itu belum akan terjadi dalam waktu dekat, sehingga, mari kita lihat dalam beberapa waktu ke depan, semoga segera ada kejelasan di Liga Inggris dan liga-liga lainnya, karena saya dan kita semua tentu rindu akan tayangan sepak bola sebagai hiburan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun