Asesmen Nasional dilaksanakan sejak tahun 2021. Pengganti ujian nasional (UN) yang diharapkan diterima oleh semua kalangan.
Asesmen Nasional menjadi rangkaian dari program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu Program Merdeka Belajar. Tidak tanggung-tanggung dibawah Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan , Nadiem Anwar Makairem, perubahan ujian nasional menjadi asesmen kompetensi minimum menjadi prioritas awal pada program Merdeka Belajar yaitu episode pertama.
Perubahan arah dan tujuan yang awalnya Ujian Nasional (UN) berpusat pada pengukuran hasil belajar siswa setiap individu maka Asesmen Nasional lebih kepada pengukuran terhadap sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan serta menciptakan kondisi lingkungan belajar yang mendukung.
Harapan pemerintah terhadap Asesmen Nasional dapat memberikan manfaat yang terbaik sangatlah besar. Asesmen Nasional dianggap menjadi salah satu sistem yang dapat memperbaiki pendidikan negara ini. Hal ini dikarenakan Asesmen Nasional dapat mengakomodir semua lapisan pelaku pendidikan untuk dapat memberikan gambaran nyata kondisi sebenarnya sekolah. Tetapi pada kenyataannya tidak semua sekolah mendapatkan manfaat terbaik dari kegiatan ini.
Pemahaman sekolah yang masih menganggap Asesemen Nasional sebagai pengukuran yang menentukan peringkat satuan pendidikan mereka turut memperburuk niat pelaksanaan Asesmen Nasional.
Satuan pendidikan tidak akan menemukan permasalahan sebenarnya. Rapor satuan pendidikan yang diterima juga akan memberikan gambaran yang tidak sesuai, solusi yang tidak tepat, statistik yang salah dan pada akhirnya asesmen nasional tidak memberikan manfaat bagi sekolah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI