Sebagai contoh, seorang sarjana yang bekerja di bidang bisnis mungkin harus memilih antara memaksimalkan keuntungan perusahaan dan mematuhi standar etika yang ketat, seperti memperlakukan karyawan dengan adil atau menjaga dampak lingkungan. Dalam situasi ini, penerapan Practical Value Rationality memungkinkan sarjana untuk bertindak berdasarkan prinsip etika yang diyakini benar, meskipun mungkin ada tekanan untuk mengutamakan hasil finansial. Hal ini mencerminkan integritas dan tanggung jawab sosial yang penting dalam membangun reputasi yang positif di dunia profesional.
Who: Siapa saja yang diharapkan dapat menerapkan Practical Value Rationality, dan mengapa kemampuan ini penting bagi sarjana dalam peran mereka sebagai agen perubahan sosial?Â
Semua individu yang terlibat dalam pendidikan tinggi, terutama para mahasiswa dan lulusan, diharapkan dapat menerapkan Practical Value Rationality. Hal ini mencakup berbagai profesi, mulai dari ilmuwan, profesional di bidang kesehatan, pengacara, hingga pemimpin di sektor publik dan swasta. Kemampuan untuk menerapkan rasionalitas berbasis nilai ini sangat penting karena sarjana sering kali berada di posisi strategis di mana keputusan mereka dapat mempengaruhi banyak orang.
Sarjana sebagai agen perubahan sosial memiliki tanggung jawab untuk tidak hanya memikirkan keuntungan pribadi atau organisasi, tetapi juga dampak yang ditimbulkan oleh keputusan mereka terhadap masyarakat. Dengan menerapkan Practical Value Rationality, mereka dapat mengambil sikap yang mendukung keadilan sosial, perlindungan lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat. Misalnya, seorang sarjana yang memilih untuk bekerja dalam kebijakan publik bisa berperan dalam merumuskan undang-undang yang mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan, meskipun itu mungkin tidak selalu populer atau menguntungkan secara politik.
 When: Kapan seorang sarjana perlu menerapkan Practical Value Rationality dalam pengambilan keputusan, terutama ketika dihadapkan pada dilema moral atau etis di dunia kerja?
Seorang sarjana perlu menerapkan Practical Value Rationality ketika dihadapkan pada dilema moral yang kompleks dalam berbagai situasi, seperti:
Lingkungan Kerja: Dalam dunia bisnis, sarjana mungkin menghadapi keputusan yang mempengaruhi kesejahteraan karyawan, pelanggan, dan masyarakat. Contohnya, saat merumuskan kebijakan terkait kesehatan dan keselamatan kerja, sarjana harus mempertimbangkan kesejahteraan pekerja dan bukan hanya biaya yang terlibat.
Politik dan Kebijakan Publik: Dalam politik, sarjana yang berperan sebagai pembuat kebijakan sering kali dihadapkan pada keputusan yang melibatkan kepentingan publik dan kepentingan pribadi. Dalam hal ini, mereka perlu mempertimbangkan implikasi jangka panjang dari keputusan mereka terhadap masyarakat, bukan hanya keuntungan instan.
Aktivisme Sosial: Dalam konteks aktivisme, sarjana yang berjuang untuk isu-isu sosial seperti hak asasi manusia atau perlindungan lingkungan harus mampu berpegang teguh pada nilai-nilai etika yang mereka yakini, meskipun mereka mungkin menghadapi perlawanan atau risiko.
Dengan penerapan Practical Value Rationality, sarjana dapat membuat keputusan yang tidak hanya didasarkan pada efisiensi, tetapi juga pada prinsip moral yang lebih tinggi.
Where: Di mana kemampuan Practical Value Rationality paling penting diterapkan, apakah dalam konteks lingkungan kerja, politik, aktivisme sosial, atau kehidupan pribadi seorang sarjana?