Mohon tunggu...
Iro DatusSoleha
Iro DatusSoleha Mohon Tunggu... Lainnya - Master student in Chulalongkorn University, Bangkok, Thailand

Master student in Chulalongkorn University, Bangkok, Thailand

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pengelolaan SDA Secara Optimal Dapat Meningkatkan Potensi dan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir di Jawa Timur

12 Oktober 2020   08:30 Diperbarui: 14 Oktober 2020   04:01 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abrasi terjadi sebagai akibat dari lokasi yang terekspose dan terbuka terhadap serangan gelombang laut. Kondisi ini dapat menyebabkan beberapa infrastruktur misalnya jalan raya sisi selatan mengalami kerusakan apabila tidak ada penanganan yang memadai. 

Overlapping atau tumpang tindih wilayah pemanfaatan terjadi di daerah daratan sekitar pesisir, pantai dan wilayah perairan yang diduga berhubungan dengan adanya kepentingan ekonomi. 

Salah satu contoh overlapping tersebut adalah terjadinya konversi hutan bakau untuk kepentingan pemukiman dan industri. Sedangkan overlapping di wilayah perairan yaitu penentuan dan pemanfaatan wilayah penangkapan ikan menjadi bentuk konflik horizontal nelayan.

Selain itu, masyarakat juga melakukan alih fungsi wilayah pesisir menjadi daerah pertanian, kehutanan, perikanan, alur pelayaran, rekreasi, pemukiman, lokasi industri bahkan sebagai tempat pembuangan sampah maupun air limbah. Sehingga kemungkinan untuk terjadinya degradasi di wilayah sekitar pesisir dan pantai dapat meningkat. 

Secara umum, degradasi lingkungan hidup di wilayah pesisir dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu besarnya angka kemiskinan di daerah sekitar pesisir, meningkatnya urbanisasi dan industrialisasi, eksploitasi yang dilakukan secara berlebihan terhadap sumber daya alam (SDA) pesisir, meningkatnya aktivitas intensifikasi pertanian terutama penggunaan pupuk dan senyawa kimia seperti peptisida dan herbisida serta aktivitas lainnya yang menyangkut kepentingan regional hingga global.

Masalah yang dapat terjadi di wilayah pesisir juga diakibatkan oleh masyarakat yang kurang memperhatikan aspek pemanfaatan sumberdaya pesisir yang berkelanjutan, tidak memperhatikan keterpaduan dan keserasian berbagai macam kegiatan serta tidak menentukan secara terukur sisi lain batas kegiatan. 

Masyarakat cenderung masih mengedepankan hasrat untuk selalu mengeksploitasi kekayaan alam yang ada di pesisir secara berlebihan disamping kelestariannya. 

Kerusakan terumbu karang di daerah Sumenep, Situbondo dan Jember, di bagian pesisir selatan propinsi Jawa Timur merupakan contoh permasalahan yang ditimbulkan akibat ekploitasi berlebihan pada pemanfaatan wilayah pesisir untuk sektor perikanan. Masih banyak perilaku masyarakat yang dianggap kurang baik ketika berusaha menangkap ikan yaitu masih menggunakan bahan peledak. 

Jika ekosistem terumbu karang sudah terganggu tidak menutup kemungkinan seluruh ekosistem laut dan sekitarnya termasuk wilayah pesisir juga akan terganggu.

Sehingga dibutuhkan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut baik oleh pemerintah, masyarakat sekitar pesisir maupun pihak yang berkepentingan. 

Pemerintah sudah seharusnya memberi perhatian yang serius pada permasalahan dan potensi yang ada di wilayah pesisir, terutama dilakukan oleh pemerintah kabupaten seperti Kabupaten Sampang melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun