Kegiatan Pendidikan Formal dalam Membina Akhlak Siswa Melalui Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Islamiyah Kecamatan Tinggi Raja

H. Zainal Abidin, S.Ag, MM, Irna Herawati, Raehan Pratama, Dio Ramadhani, Sri Aningsih Nasution, Muhammad Qodri

Abstrak :

Tujuan di buatnya penelitian ini untuk mencari tau dan sama sama memperbaiki akhlak siswa-siswi yang Sekolah di Madrasah Islamiyah Kecamatan Tinggi Raja dan agar bisa kita amal kan untuk sekolah sekolah lainnya. Disini kita juga bisa mengetahui bagaimana cara guru mengajarkan atau memberikan contoh yang baik tentang Pembinaan Akhlak. Dan kita bisa melihat bagaimana perkembangan peserta didik atas pembinaan akhlak yang sudah di berikan oleh guru guru di Madrasah Islamiyah Kecamatan Tinggi Raja. 

Kata Kunci : Pendidikan, Agama, Islam

1. Pendahuluan

Pendidikan merupakan tempat dimana mencari ilmu dan sangat berguna bagi perkembangan anak untuk mencapai kedewasaan dengan tujuan agar anak cukup dewasa melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pendidikan formal adalah kegiatan yang sistematis, berstruktur, bertingkat, berjenjang, dimulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Dan pendidikan formal juga merupakan lembaga pendidikan yang ditempuh melalui jalur institusi yang sudah ditentukan dan ditetapkan. Adapun tujuan di laksanakan nya Pendidikan formal yaitu untuk membina atau membimbing siswa untuk membangun suatu akhlak yang baik agar kedepannya bisa memberikan contoh kepada sesama manusia lainnya. 

2. Metode Pengumpulan Data

 Adapun lokasi yang kami gunakan untuk penelitian ini yaitu di Sekolah Madrasah Islamiyah Kecamatan Tinggi Raja, dimana lokasi ini terdapat beberapa pertimbangan yang kami ambil diantaranya adalah kami memfokuskan kepada  pembinaan akhlak siswa melalui pembelajaran Pendidikan Agama Islam di  Madrasah Islamiyah Kecamatan Tinggi  Raja.
       Dan upaya kami untuk mendapatkan data yang diperlukan, kami menggunakan metode observasi. Metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu objek dengan fenomena yang akan kami teliti, yang mana kami pun terlibat langsung atau tinggal di tempat penelitian.  Observasi ini sengaja kami gunakan untuk mengetahui tentang suatu Pembinaan Akhlak Siswa melalui Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Islamiyah Kecamatan Tinggi Raja. 

3. Pembahasan

A. Kegiatan Pendidikan Formal dalam Pembinaan Akhlak Siswa di Madrasah Islamiyah Kecamatan Tinggi  Raja.

Pembinaan berasal dari kata bina yang artinya bangun. Membina berarti membangun, (masyarakat, negara dan lainnya), Pembinaan yaitu suatu usaha yang dilakukan secara sadar, berencana, teratur dan meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik melalui tindakan pengarahan, bimbingan dan pengembangan dan pengawasan guna untuk mencapai suatu hasil yang sangat memuaskan. Tetapi menurut kami membina suatu akhlak kepada siswa itu sangatlah tidak mudah seperti membalikan telapak tangan, apalagi yang akhlak atau moralnya sudah sangat rusak sejak dini akibat kurang didikan dari kedua orang tuanya. Maka dari itu kami melakukan penelitian supaya kami tau bagaimana pembinaan akhlak yang ada di sekolah Madrasah Islamiyah ini.
     Berdasarkan hasil observasi di Madrasah Islamiyah Kecamatan Tinggi Raja kami melihat bahwa akhlak diajarkan dari usia mereka yang sangat muda dan mulai dari hal-hal yang kecil yaitu sebelum sampai ke sekolah siswa bersalaman dengan guru dan mengucapkan salam, dan ketika bel berbunyi siswa berbaris di lapangan, siswa memakai peci dan siswi memakai hijab, siswa siswi disiplin dalam berpakaian dan sepatu semuanya berwarna hitam, sebelum belajar mereka membiasakan doa terlebih dahulu dan membaca surah-surah pendek dalam al-Qur'an dan ketika selesai belajar pun mereka membaca do'a lagi, adapun siswa yang jadwalnya piket mereka menyapu terlebih dahulu sebelum pulang sekolah, kemudian guru bersifat ramah kepada siswanya, siswa banyak yang menyapa guru disaat jam luar pelajaran, keakraban guru dan murid juga terlihat disekolah ini, kegiatan keagamaan juga dilakukan disekolah, contohnya ketika bulan ramadhan siswa siswi tadarusan, menghafal surat pendek, bahkan dihari biasa pun terkadang ada guru yang mempraktekan kegiatan-kegiatan Agama lainnya. Tidak hanya itu terkadang jika baris berbaris para guru dan kepala sekolah sering memberikan tausiyah atau ceramah kepada siswa siswi agar anak lebih giat belajar dan bertaqwa kepada Allah SWT.

B. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Islamiyah Kecamatan Tinggi Raja. 

Pendidikan Agama Islam merupakan upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur'an dan Hadits melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan. 

Pendidikan Agama Islam yang ada disekolah maupun madrasah mencakup beberapa aspek, yaitu: Al-Qur'an dan Hadits, keimanan/akidah, akhlak, fiqih (hukum Islam), dan kebudayaan Islam. Adapun karakteristik dari aspek-aspek Pendidikan Agama Islam tersebut, yaitu :

a. Al-Quran dan Hadits, yaitu tentang kemampuan baca tulis yang baik dan benar, memahami tajwid dan makna secara baik, dan mengamalkan isi nya dalam kehidupan sehari-hari. 

b. Akidah, yaitu tentang kemampuan memahami dan mempertahankan keyakinan/keimanan yang ada pada diri kita, serta mengamalkan isi dalam al-asma' al-husna

c. Akhlak, yaitu cara menanamkan akhlak terpuji dan menjauhi akhlak tercela. 

d. Fiqih, yaitu bagaimana cara melaksanakan ibadah dan muamalah yang baik sesuai kaidah islam.

e. Kebudayaan Islam, yaitu bagaimana mengetahui sejarah pada masa Nabi ataupun sejarah kebudayaan islam lainnya. 

Pembinaan akhlak dalam Pendidikan Agama Islam Di Madrasah Islamiyah Kecamatan Tinggi Raja yaitu meliputi berbagai pelajaran agama islam yang dibagi menjadi beberapa pelajaran diantaranya :
1. Pembinaan Akhlak Melalui Pelajaran Al-Qur'an Hadist

Pelajaran al-Qur'an Hadist di Sekolah Madrasah Islamiyah Kecamatan Tinggi Raja yaitu, siswa diajarkan mulai dari membaca surah pendek, lalu mengartikannya, kemudian menghafalkannya. Berdasarkan hasil observasi kami di lapangan bahwa kami melihat di Kelas III mereka sedang membaca surah pendek, semakin tinggi kelasnya maka surah yang dibaca dan di hafal akan semakin banyak. kemudian selain di sekolah mereka juga disuruh menghafalkannya di rumah kemudian di setorkan pada guru ketika di sekolah.

2. Pembinaan Akhlak Melalui Pembelajaran Bahasa Arab

Berdasarkan hasil observasi di lapangan kami melihat bahwa siswa sedang mengartikan kosa kata dari buku bahasa arab tersebut, satu satu kata di artikan. Tujuan nya agar pembelajaran ini agar peserta didik tertarik dengan bahasa arab, sehingga jika mereka sudah pandai bisa mengartikan dan berbicara bahasa arab.

3. Pembinaan Akhlak melalui Pembelajaran Fiqih

Berdasarkan hasil observasi di Madrasah Islamiyah kami melihat guru mengajarkan siswa-siswinya belajar berwudhu, sholat, menghafalkan bacaan niat sholat dan mempraktekan sholat dhuha, dan mengajar kan tentang kewajiban dan cara melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadhan. 

4. Pembinaan Akhlak Melalui Pembelajaran Akidah Akhlak. B

Berdasarkan hasil observasi kami melihat bahwa siswa diajarkan untuk berbuat baik, sopan santun, berakhlak, jujur, hemat, sayang pada orang tua dan semuanya, rajin, sabar, dan lain sebagainnya. Mereka pun diajarkan untuk menghindari perbuatan yang buruk seperti iri, dengki, jahat, dilarang mencuri atau mengambil barang atau uang orang lain.

5. Pembinaan Akhlak Melalui Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Sejarah Kebudayaan Islam yaitu mata pelajaran yang menjelaskan tentang sejarah Nabi-Nabi Allah dan Kisah Perjalanannya serta kebudayaan islam lainnya. Berdasarkan hasil observasi di Madrasah Islamiyah kami mendapati Ibu guru sedang menjelaskan atau menceritakan di depan kelas tentang kisah-kisah para Nabi Allah. 

Adapun metode-metode yang digunakan pendidik dalam pembinaan Akhlak siswa melalui pembelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu :

a. Metode Pengekangan/Kedisiplinan 

Berdasarkan hasil observasi di lapangan kami melihat dimana anak diajarkan sholat lima waktu, sholat dhuha, tadarusan, anak diajarkan untuk berpuasa, serta mengucapkan salam dan bersalaman. 

b. Metode Melalui Ar Riyadlah/pembiasaan/latihan

Berdasarkan hasil observasi di lapangan kami melihat bahwa  anak dibiasakan untuk berbuat baik, anak diajarkan latihan-latihan sholat, membaca al-Qur'an dan Berdo'a, pekerjaan rumah (PR) sebagai tanggung jawab siswa, anak diajarkan untuk menghormati orang yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda.

c. Metode Nasihat/Ceramah 

Berdasarkan hasil observasi di Madrasah Islamiyah diketahui bahwa guru masih melakukan nasehat-nasehat dan ceramah kepada siswa- siswi baik pada saat baris berbaris maupun didalam kelas. 

d. Melalui pemberian Hadiah dan Hukuman

Berdasarkan hasil observasi kami melihat bahwa guru sedang melakukan pujian agar anak semangat belajar lagi, begitu juga dengan memberikan hukuman kepada anak dengan cara yang baik agar anak tidak sakit hati tetapi juga tidak mengulangi perbuatannya lagi. 

e. Metode Keteladanan 

Berdasarkan hasil observasi bahwa keteladan guru dapat dilihat dari perilaku guru itu sendiri baik ucapan, tindakan dan perbuatan selama di Sekolah mau pun di luar sekolah itu berlaku sebagai contoh untuk peserta didik yang mereka didik sendiri. 

C. Faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Pendidikan Formal dalam  Pembinaan Akhlak Siswa Melalui Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Lingkungan dimana peserta didik dibesarkan sangat berpengaruh pada proses perkembangan akhlak nya. Karena disitu tempat ia bergaul, tempat ia bermain tempat mencari informasi, serta tempat mencari pengetahuan, Oleh sebab itu ditegaskan kepada orang tua dari peserta didik harus memperhatikan anak nya ketika bergaul di rumah. Agar tidak terjadi hal hal yang buruk yang dapat mempengaruhi perkembangan hidupnya. 

Berdasarkan hasil dari observasi di Madrasah Islamiyah kami mendapati bahwa lingkungan belajar di sekolah ini bersifat kondusif artinya sekolah ini memiliki lingkungan belajar yang memadai, bersifat sederhana, sarana dan prasarananya juga mencukupi, lingkungan masyarakatnya juga religius, guru-guru di Madrasah Islamiyah juga terampil dan sangat memahami agama. Kebudayaan lingkungan sekolah ini juga kental dengan tradisi sopan santunnya sehingga menciptakan peserta didik yang mempunyai akhlak sangat baik. 

4. Kesimpulan

Guru di Madrasah Islamiyah Kecamatan Tinggi Raja sudah berusaha untuk mendidik anaknya menjadi manusia yang berakhlak mulia, guru  memberikan contoh dan mengajarkan anak tentang kebaikan dan rasa sayang, agar anak menjadi pribadi yang baik. Guru telah berusaha  membuat kebiasaan anak dengan aturan yang sederhana tetapi bermanfaat karena ada rasa hormat dan menghargai. Guru mengajarkan pentingnya beribadah dan mengaji, bergotong royong, anak diajarkan disiplin, dan tidak boleh berkata kasar kepada siapa pun, serta guru memberikan rasa kasih sayang kepada siswanya agar anak merasa disayangi dan diperhatikan. Pembinaan akhlak yang dilakukan guru sudah meliputi aspek dalam pembinaan akhlak yaitu Akhlak terhadap Allah SWT, akhlak terhadap sesama manusia, akhlak terhadap makhluk. 

5. Saran

Sebaiknya pihak sekolah, para guru dan orang tua mempunyai tanggung jawab yang sama dalam membina akhlak peserta didik. Karena pihak sekolah, guru dan orang tua mempunyai peranan penting dalam perkembangan peserta didik.

Penutup

Baiklah ini saja hasil dari Mini Riset kami, masih banyak kekurangan dari hasil penelitian yang kami lakukan, semoga kiranya para pembaca bisa memberikan masukan untuk Mini Riset ini. Mohon Maaf jika ada salah penulisan atau kata kata yang kurang baik. Kami ucapkan Terimakasih.