Seacara emosi mereka para sandwich generation ini harus memikirikan orang tuanya tapi juga secara emisional mereka harus memikrikan masalah dalam keluarga intinya belum masalah dalam pekerjaan mereka dan situasi ini membuat mereka sulit untuk menentukan mana yang harus mereka pilih dan prioritaskan.
2. Beban waktu
Biasanya sandwich generation akan kesulitan mengatur waktu yang biasanya  menjadi membingungkan para sandwich generation karena kadang- kadang mereka harus memilih orangtuanya dahulu, anak- anaknya dahulu atau kepentingan yang lainnya.
3. Beban fisik
Para sandwich generation ini cenderung mudah lelah karena tanpa disadari waktu istirahat mereka berkurang contoh saat malam hari waktunya mereka beristirahat setelah bekerja seharian ayah ibunya masih ngajak ngobrol atau mungkin anaknya yang masih belum tidur dan harus terus ditemani sedangkan besoknya mereka harus tetap bekerja.
4. Beban social
Karena kebanyakan sandwich generation merasa tertuntut untuk support finansial sehingga mereka jarang untuk berinteraksi atau sekedar bersenang- senang dengan teman- teman mereka.
5. Merasa tidak berkembang
Para sandwich generation ini merasa tidak berkembang karena mereka lebih focus kepada keluarga sehingga mereka merasa 'tertinggal' jauh dengan teman atau lingkungan sebayanya bukan hanya secara finansial tapi secara aspek yang lain juga mereka merasa 'tertinggal'. Mereka akan berpikir seperti 'kalau saya tidak membiayai adik saya mungkin saya sudah lulus magister ini gara- gara kita harus kerja untuk membiayai adik saya jadi belum bisa sekolah lagi. Fenomena ini menjadi beban yang sangat berat bagi sandwich generation. Dan masih banyak beban beban lain yang dirasakan sandwich generation ini.
Lalu hal apa yang bisa mengurangi efek dari sandwich generation ini?
1. Sadari diri