Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Hati-Hati, Jangan Salah Gunakan Obat Penurun Berat Badan!

12 Agustus 2024   07:00 Diperbarui: 12 Agustus 2024   14:01 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: i yunmai via unsplash.com

Tidak sedikit yang terpengaruh dengan iming-iming penurunan berat badan yang signifikan, didukung dengan gambar/video kondisi before and after yang sangat menggiurkan.

Risiko Penyalahgunaan Obat Penurun Berat Badan

Mungkin pembaca sekalian pernah mendengar isu yang sempat viral pada kuartal tahun 2023 lalu, dimana seorang Tiktoker memberikan testimoninya bahwa produk obat Ozempic berhasil menurunkan berat badan dengan sangat signifikan.

Nyatanya Ozempic yang mengandung zat aktif Semaglutide ini, merupakan obat yang disetujui oleh otoritas pengawas obat untuk mengobati diabetes mellitus tipe 2.

Semaglutide bekerja dalam tubuh dengan mengikatkan diri dengan glukagon, yang kemudian merangsang pelepasan insulin ketika kadar glukosa dalam tubuh tinggi.

Proses ini juga memperlambat waktu pengosongan perut, sehingga makanan akan lebih lama meninggalkan perut, dan akhirnya mengurangi nafsu makan.

Namun jika obat ini digunakan sembarangan tanpa resep dokter, tentunya dapat membahayakan penggunanya. Apalagi jika pengguna justru tidak menderita diabetes mellitus.

Risiko efek samping yang paling umum seperti mual, muntah, atau diare bisa saja terjadi. Atau yang lebih serius seperti konstipasi (sembelit) parah yang dapat mengakibatkan sumbatan usus, radang pankreas, hingga efek hipoglikemia (penurunan kadar gula darah) secara signifikan yang bisa mengakibatkan hilangnya kesadaran.

Salah satu obat yang disetujui untuk mengatasi obesitas di Indonesia misalnya Orlistat. Orlistat bekerja dengan cara menghambat kerja enzim lipase dalam memecah lemak dan menghambat penyerapan lemak ke dalam tubuh.

Selain itu ada juga Amfepramone (Diethylpropion) Hydrochloride yang bekerja dengan menekan nafsu makan. Namun obat ini masuk golongan psikotropika sehingga penggunaannya sangat dibatasi.

Penggunaan kedua obat ini tidak ditujukan untuk semua orang, melainkan diprioritaskan untuk penderita obesitas dengan Indeks Massa tubuh (IMT) lebih dari 30. Terutama bagi mereka yang memiliki riwayat diabetes mellitus, hipertensi, stroke, kolesterol, masalah persendian, dan gangguan tidur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun