Selanjutnya timbul fenomena resesi seks sehingga angka kelahiran pun menurun drastis dari tahun-tahun sebelumnya. Dan kini tampaknya fenomena menunda pernikahan atau dikenal juga dengan istilah 'waithood', juga mulai berkembang di kalangan kaum milenial Indonesia.
Bukan hanya karena jodohnya masih disortir di Cakung DC atau belum terlihat hilalnya. Tapi juga karena ada banyak faktor lain yang lebih mendasar yang mempengaruhi pilihan tersebut.
Jadi kira-kira apa ya alasan yang menyebabkan para millenials ini memutuskan untuk menunda menikah?
1. Mengejar Pendidikan dan Karir
Kaum muda saat ini boleh dibilang memiliki standar/ekspektasi yang lebih tinggi terhadap pencapaiannya dalam hal pendidikan dan karir.
Hal ini tentunya dipengaruhi oleh perkembangan zaman yang semakin canggih, tuntutan ekonomi, bahkan hingga gengsi. Mereka ingin memiliki jaminan yang lebih baik untuk kehidupan di masa depan.
2. Generasi Sandwich
Generasi milenial seringkali juga dikenal sebagai generasi sandwich. Ketika seseorang terpaksa harus menanggung biaya hidup dirinya sendiri, orangtua, atau bahkan saudara-saudaranya (generasi sandwich), maka hal ini akan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesiapannya terhadap pernikahan. Jika hidup sendiri saja pas-pasan, apalagi menambah tanggungan berkeluarga?
3. Kondisi Ekonomi dan Lingkungan di Masa Depan
Biaya hidup yang tinggi, biaya pendidikan yang mahal, harga hunian/properti yang makin diluar nalar, jumlah lapangan pekerjaan yang tidak memadai, kelestarian lingkungan yang kian memburuk, adalah beberapa hal terkait kondisi ekonomi dan lingkungan yang dikhawatirkan di masa depan. Hal ini sedikit banyak mempengaruhi millenials dalam mengambil keputusan untuk menunda pernikahan.
4. Trauma/Pengalaman Buruk tentang Rumah Tangga
Tidak sedikit mereka yang memutuskan menunda pernikahan karena pengalaman buruk yang dialami atau disaksikannya. Mulai dari KDRT, toxic relationship, perselingkuhan, hingga perceraian.
Dikutip dari kompas.com, angka perceraian di tahun 2022 menjadi yang tertinggi dalam 6 tahun terakhir menurut data BPS 2023. Dan perceraian ini justru didominasi oleh pasangan dari generasi milenial.
Hal-hal semacam ini membuat kaum milenial jadi lebih berpikir panjang sebelum menikah atau memutuskan untuk menunda pernikahan sekalian.