Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Menunda Pernikahan, Antara Tuntutan Vs Realita

16 Februari 2024   07:00 Diperbarui: 17 Februari 2024   17:17 1017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya timbul fenomena resesi seks sehingga angka kelahiran pun menurun drastis dari tahun-tahun sebelumnya. Dan kini tampaknya fenomena menunda pernikahan atau dikenal juga dengan istilah 'waithood', juga mulai berkembang di kalangan kaum milenial Indonesia.

Bukan hanya karena jodohnya masih disortir di Cakung DC atau belum terlihat hilalnya. Tapi juga karena ada banyak faktor lain yang lebih mendasar yang mempengaruhi pilihan tersebut.

Jadi kira-kira apa ya alasan yang menyebabkan para millenials ini memutuskan untuk menunda menikah?

1. Mengejar Pendidikan dan Karir

Kaum muda saat ini boleh dibilang memiliki standar/ekspektasi yang lebih tinggi terhadap pencapaiannya dalam hal pendidikan dan karir.

Hal ini tentunya dipengaruhi oleh perkembangan zaman yang semakin canggih, tuntutan ekonomi, bahkan hingga gengsi. Mereka ingin memiliki jaminan yang lebih baik untuk kehidupan di masa depan.

2. Generasi Sandwich

Generasi milenial seringkali juga dikenal sebagai generasi sandwich. Ketika seseorang terpaksa harus menanggung biaya hidup dirinya sendiri, orangtua, atau bahkan saudara-saudaranya (generasi sandwich), maka hal ini akan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesiapannya terhadap pernikahan. Jika hidup sendiri saja pas-pasan, apalagi menambah tanggungan berkeluarga?

Seseorang yang terhimpit dari dua sisi dalam hal pemenuhan biaya hidup, digambarkan seperti sandwich (Sumber ilustrasi: Mae Mu via unsplash.com)
Seseorang yang terhimpit dari dua sisi dalam hal pemenuhan biaya hidup, digambarkan seperti sandwich (Sumber ilustrasi: Mae Mu via unsplash.com)

3. Kondisi Ekonomi dan Lingkungan di Masa Depan

Biaya hidup yang tinggi, biaya pendidikan yang mahal, harga hunian/properti yang makin diluar nalar, jumlah lapangan pekerjaan yang tidak memadai, kelestarian lingkungan yang kian memburuk, adalah beberapa hal terkait kondisi ekonomi dan lingkungan yang dikhawatirkan di masa depan. Hal ini sedikit banyak mempengaruhi millenials dalam mengambil keputusan untuk menunda pernikahan.

4. Trauma/Pengalaman Buruk tentang Rumah Tangga

Tidak sedikit mereka yang memutuskan menunda pernikahan karena pengalaman buruk yang dialami atau disaksikannya. Mulai dari KDRT, toxic relationship, perselingkuhan, hingga perceraian.

Dikutip dari kompas.com, angka perceraian di tahun 2022 menjadi yang tertinggi dalam 6 tahun terakhir menurut data BPS 2023. Dan perceraian ini justru didominasi oleh pasangan dari generasi milenial.

Hal-hal semacam ini membuat kaum milenial jadi lebih berpikir panjang sebelum menikah atau memutuskan untuk menunda pernikahan sekalian.

5. Belum Menemukan Pasangan yang Sesuai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun