Tentu pembaca sekalian pernah ada yang menggunakan minyak gosok atau minyak urut saat dipijat? Atau mengoleskan balsam setelah digigit serangga, atau mengoleskan krim yang kemasannya warna merah atau biru itu pada saat merasa otot kaki tegang? Nah itulah yang namanya produk Obat Kuasi.
Obat Kuasi umumnya berupa sediaan obat luar, karena efek farmakologinya bersifat non-sistemik atau lokal (berefek pada area/bagian tubuh tertentu saja).
Bedanya Obat, Obat Tradisional, dan Obat Kuasi
Boleh dibilang Obat Kuasi berada di antara Obat dan Obat Tradisional. Lalu apa yang membedakan Obat Kuasi dengan Obat dan Obat Tradisional?
1. Kandungan Bahan Aktif
Bahan aktif pada suatu produk Obat berfungsi untuk memberikan efek farmakologi (khasiat) pada orang yang menggunakannya.
Bahan Aktif Obat (Active Pharmaceutical Ingredient / API) berasal dari reaksi bahan-bahan kimia (sintetis), sementara bahan aktif Obat Tradisional adalah bahan atau campuran bahan alam dari tumbuhan / hewan / mineral / galenik (sarian).
Nah, untuk bahan aktif Obat Kuasi ini terdiri dari bahan-bahan sintetik, isolat, dan mineral. Misalnya Asam Salisilat, Asam Borat, Kamfer, Menthol, Sulfur, dan lainnya seperti yang telah diatur dalam daftar lampiran pada Peraturan BPOM nomor 7 tahun 2023. Jadi tidak semua bahan obat sintetis bisa digunakan sebagai komposisi Obat Kuasi.
Bahan-bahan aktif pada Obat Kuasi juga dapat dikombinasikan dengan:
a. Minyak nabati atau minyak atsiri. Contohnya Eucalyptus Oil, Citrus Oil, Geranium Oil, Oleum Chamomile, dan lainnya.
b. Simplisia tumbuhan/hewan. Misalnya Ekstrak Aloe vera, Ekstrak Centella asiatica, Curcuma longa, Ekstrak Ginkgo biloba, dan lainnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!