Sebelum memutuskan membeli obat batuk sendiri, kita harus memahami lebih dulu jenis-jenis obat batuk.Â
Perlu diingat, bahwa batuk dapat disertai atau tidak disertai dahak. Oleh sebab itu jenis obatnya juga berbeda.
Kalau pembaca sekalian pernah membaca label kemasan obat batuk, pasti familiar dengan istilah antitusif, ekspektoran, dan mukolitik. Apakah pembaca tahu bedanya?
1. Antitusif
Obat batuk antitusif bekerja dengan cara menekan refleks batuk dan menyebabkan retensi dahak.Â
Obat ini sangat membantu bagi pasien yang menderita batuk kering dan sangat mengganggu.
Beberapa contoh obat batuk golongan ini misalnya Dextromethorphan, Kodein. Kedua obat ini termasuk jenis obat yang diawasi penggunaannya karena dapat menyebabkan adiksi.Â
Dextromethorphan termasuk dalam golongan Obat-Obat Tertentu (OOT), sementara Kodein termasuk dalam golongan Opioid (narkotika).
Oleh sebab itu, kita tidak akan menemukan obat ini di pasaran dalam sediaan dosis tunggal untuk mencegah penyalahgunaan.
Dextromethorphan umumnya dikombinasikan dengan anthistamin seperti Chlorpheniramine Maleate, antipiretik seperti Paracetamol, atau dekongestan seperti PseudoephedrineHCl, untuk mengatasi gejala batuk dan flu.
Sedangkan kodein, baik dalam sediaan tunggal maupun kombinasi, perolehannya harus disertai resep dokter.