Setiap kali melewati titik tertentu, pasti ada saja pengunjung yang berfoto. Entah selfie atau wefie, sendiri atau berpasangan atau keroyokan.Â
Ibarat ada gula ada semut, pokoknya setiap ada spot foto yang kelihatan cucok meyong untuk dipamerkan di media sosial, disitulah pengunjung bergerombol untuk berpose.
Saya pun jadi bertanya-tanya, sebenarnya kenapa sih orang-orang Indonesia ini (mungkin termasuk saya juga), gemar sekali berwisata ke tempat-tempat yang memiliki miniatur landmark negara-negara lain?
Tempat-Tempat Wisata dengan Miniatur Landmark Dunia
Kalau dipikir-pikir, ada banyak sekali tempat wisata yang mengusung tema theme park yang dilengkapi dengan miniatur landmark negara-negara terkenal.Â
Selain The Great Asia Afrika di Lembang, ada juga Devoyage di Bogor, Little Europe di Bandar Lampung, The World Landmarks Merapi Park di Yogyakarta, Small World di Purwokerto, dan lainnya.Â
Semua mengusung tema yang sama, menampilkan miniatur landmark dunia yang terkenal. Asia, Afrika, Amerika, Australia, dan pastinya Eropa.
Sebut saja Patung Merlion dari Singapura, Tembok Besar Cina dari Beijing, Patung Liberty dari New York, Kincir Angin dari Belanda, Piramida dan Patung Sphinx dari Mesir, Menara Pisa dari Roma, Menara Eiffel dari Paris, dan masih banyak lagi.
Tapi pernahkah kita bertanya, mengapa ada banyak sekali tempat wisata yang mengusung tema serupa? Apakah sedemikian banyaknya wisatawan Indonesia yang berminat ke tempat-tempat wisata seperti ini?