Lalu bagaimana untuk kasus-kasus kejang yang langka dimana penggunaan obat anti-epileptik yang ada sudah tidak mempan?
Nah, inilah yang menjadi PR besar bagi seluruh stakeholder. Perihal legalisasi ganja medis (medical cannabis), tentu diperlukan kajian secara komprehensif berdasarkan asas risiko dan manfaatnya untuk mencegah hal-hal yang justru berpotensi menjadi bumerang bagi masyarakat Indonesia.
Di satu sisi sebagai negara kepulauan yang memiliki banyak pintu perbatasan, wilayah Indonesia sangat berpotensi menjadi area pendistribusian ilegal ganja. Tentu kita semua tahu bahwa penyalahgunaan ganja memiliki dampak buruk pada seluruh aspek kehidupan masyarakat, mulai dari kesehatan, sosial-budaya, ekonomi, dan sebagainya.
Namun disisi lain, tentu kita harus tetap terbuka terhadap perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kesehatan dan pengobatan. Mungkin sudah saatnya Indonesia mulai memperbanyak riset-riset terkait ganja medis (misal Cannabidiol). Namun tentunya riset-riset ini juga harus sangat diatur dengan tetap terbuka terhadap kemajuan ilmu pengetahuan, sekaligus membatasi aksesnya untuk menghindari penyalahgunaan.
Referensi:
Medical Cannabis and Industrial Hemp Tissue Culture: Present Status and Future Potential (Dinesh Adhikary, et al - 2021)
FDA | Medical News Today | NHS | Healthline
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H