Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Mau Sampai Kapan Memaklumi dengan Dalih "Maklum, Namanya Juga Anak-anak"

10 November 2022   07:19 Diperbarui: 10 November 2022   12:40 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Annie Spratt via unsplash.com

Memang sangat wajar apabila anak berbuat salah dalam proses belajar mereka. Tapi terus memaklumi perilaku/perkataan mereka yang salah (hanya karena mereka anak-anak) sangatlah tidak tepat. Justru saat mereka masih anak-anak, mereka harus mendapat ajaran yang tepat dan tegas supaya bisa menjadi pribadi yang baik dan bijaksana ketika dewasa.

1. Mereka hidup bersama orang lain

Anak-anak umumnya memiliki ego yang tinggi. Ingin selalu dituruti dan tidak sabaran. Mereka akan melancarkan segala macam jurus supaya keinginannya dituruti. Mulai dari merajuk, menangis, berteriak, hingga memukul. Tapi apakah cara tersebut wajar untuk terus dimaklumi?

Sangat penting bagi anak-anak untuk mengetahui bahwa mereka tidak hanya hidup sendiri bersama orangtua dan orang-orang terdekat. Mereka harus dilatih rasa untuk berempati.

Bahwa ada hal-hal yang memerlukan usaha lebih dulu dan kesabaran supaya keinginannya terpenuhi. Ada pula saat-saat keinginan mereka tidak selalu terwujud. Mereka harus belajar untuk tidak egois dan sabar.

2. Belajar untuk mempertanggungjawabkan kesalahannya

Penting bagi anak-anak untuk belajar memilah mana hal yang benar dan salah. Saat anak-anak pertama kali melakukan kesalahan, biasanya orangtua yang langsung turun tangan mencarikan solusi dan menyelesaikan masalah.

Namun jika orangtua terus-terusan mem-back up mereka seperti itu, anak akan tumbuh menjadi orang yang tidak bertanggung jawab dan manja.

Justru saat anak-anak, mereka harus dilatih bahwa setiap pilihan ada risiko dan konsekuensinya. Mereka harus belajar untuk mempertanggungjawabkan setiap pilihan salah yang mereka ambil/lakukan dan belajar untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.

3. Tolong, Terima Kasih, Maaf

Ini adalah tiga kata ajaib yang paling mendasar untuk diajarkan pada anak. Dengan tiga kata ajaib ini, anak belajar untuk berkata-kata sopan, rendah hati, menghargai, dan berlapang dada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun