Biasanya, wewangian ini digunakan untuk perawatan tubuh, sebagai simbol kaum ningrat, hingga pelengkap upacara. Yah, tidak beda jauh dengan penggunaan di zaman modern sih.
Pada saat itu bahan-bahan wewangian umumnya diambil dari bagian-bagian tumbuhan seperti daun, bunga, kulit batang, biji, dan lainnya. Bahan-bahan ini melalui serangkaian proses (ekstraksi) untuk memperoleh aroma yang diinginkan.
Setelah teknologi semakin canggih, sumber wewangian tidak hanya dari bahan alami saja, tapi juga bisa sintetis (dibuat di laboratorium).Â
Bahan wewangian sintetis bisa dibuat identik (memiliki rumus molekul yang sama) dengan aroma dari bahan wewangian alami, atau bisa juga dibuat secara khusus untuk menghasilkan aroma baru.
Oleh sebab itu tak heran para penggemar wewangian semakin dimanja dengan kehadiran berbagai macam aroma yang dianggap bisa merepresentasikan kepribadian dan gaya hidup mereka.
Selain itu produsen wewangian juga terus berlomba-lomba berinovasi untuk menarik minat pasar. Mulai dari kombinasi aroma, cara penggunaan (spray, tetes, atau oles), penggunaan nama/brand yang unik (misal Dior Poison), presentasi botol yang eye catching (misal Carolina Herera Good Girl, Anna Sui Flight of Fancy; Estee Lauder Golden Pineapple; Viktor & Rolf Bonbon), hingga bekerja sama dengan public figure sebagai brand ambassador.Â
Belakangan para public figure tersebut tidak hanya menjadi brand ambassador, tapi juga merilis produk parfum mereka sendiri. Sebut saja Lady Gaga, Rihanna, Katy Perry, hingga Christiano Ronaldo. Nama besar mereka tentu akan mendompleng penjualan produk.
Komposisi Dasar dan Kategori Wewangian
Saat ini ada ribuan variasi bahan wewangian. Selain membutuhkan keahlian khusus dalam memformulasi wewangian, formulator juga harus memiliki pengetahuan dasar mengenai sifat-sifat fisika maupun kimia bahan-bahan yang digunakan, hingga interaksinya dengan bahan lain supaya dapat menghasilkan aroma yang diinginkan.
Komposisi dasar wewangian umumnya terdiri dari minyak esensial (essential oil), pelarut (misal alkohol denat), pengawet (misal methylparaben), dan pewarna.Â