Kisah tokoh Sekar mengingatkan kita bahwa akan selalu ada risiko dalam setiap pilihan yang kita ambil. Dan yang perlu kita lakukan adalah, memikirkan matang-matang apakah kita bisa siap dan berani menghadapi setiap risiko tersebut agar tidak ada rasa penyesalan, karena penyesalan akan selalu datang terlambat. Hya iyealah ya, kalau di awal namanya DP!
Baca juga: Tari Kecak Uluwatu yang Memanggil Berbagai Bangsa dari Seluruh Dunia
Rekomendasi
No more words to say, intinya buku ini recommended untuk dibaca. Penulis menggunakan alur cerita mundur dan setiap diksinya membuat saya sangat berimajinasi, seperti merasakan langsung suasana di Bali. Apalagi kalau bacanya sambil mendengarkan alunan rindik Bali, pasti feel-nya makin dapet dan makin kangen Bali! Jadi buat penggemar novel yang berlatar budaya Indonesia seperti saya, Tarian Bumi cocok sekali jadi koleksi.
Selain itu meskipun ceritanya tidak dibagi-bagi dalam bab seperti buku pada umumnya, setiap kisah dari tokoh-tokohnya tetap tergambarkan dengan baik.Â
Dan meskipun buku ini menceritakan tokoh perempuan Bali dari beberapa generasi, saya tidak perlu kebingungan dalam membayangkan penokohannya, karena Oka Rusmini memberikan gambaran silsilah tokoh utamanya seperti yang dilakukan oleh penulis Eka Kurniawan dalam bukunya yang berjudul Cantik Itu Luka.
Dan sejujurnya saya juga lumayan heran dan kaget dengan ending yang dipilih oleh penulis, yakni pilihan hidup yang diambil oleh tokoh Telaga, karena menurut saya pilihan tersebut merupakan keputusan yang pasti sangat sulit untuk diambil oleh seorang wanita Bali.
So daripada tambah penasaran, mending cus langsung cari bukunya. Cherio!
Judul buku: Tarian Bumi
Penulis: Oka Rusmini
Penerbit & tahun terbit: Gramedia Pustaka Utama (2007)
Jumlah halaman: 177Â halaman
Rating pribadi: 5/5