Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

[Resensi] Kisah Cinta Terbentur Kasta dalam "Tarian Bumi"

5 Februari 2022   18:46 Diperbarui: 5 Februari 2022   19:19 1013
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ternyata perempuan tua itu tidak berani menerimanya sebagai menantu. Seorang laki-laki Sudra dilarang meminang perempuan Brahmana. Akan sial jadinya bila Wayan mengambil Telaga sebagai istri. Perempuan Sudra itu percaya pada mitos bahwa perempuan Brahmana adalah surya, matahari yang menerangi gelap. Kalau matahari itu dicuri, bisakah dibayangkan akibatnya?" - Tarian Bumi.

Dulu waktu masih sekolah, saya hanya tahu bahwa sistem kasta masih diterapkan di India sana. Menurut KBBI, 'kasta' berarti golongan (tingkat atau derajat) manusia dalam masyarakat beragama Hindu. 

Dan seingat saya waktu belajar di SMP dulu, ada empat kasta utama dalam masyarakat Hindu yakni mulai dari yang paling tinggi adalah kasta Brahmana (golongan pendeta), Ksatria (golongan bangsawan dan prajurit), Waisya (golongan pedagang dan petani), dan Sudra (golongan rakyat biasa). Ada lagi kasta Paria, yakni golongan rakyat jembel seperti pengemis, pelacur dan lainnya).

Tapi kemudian, saya baru tahu bahwa sistem kasta juga masih diterapkan di Indonesia khususnya di Bali. Nah sistem kasta itulah yang menjadi latar para tokoh yang diceritakan dalam novel berjudul Tarian Bumi karya Oka Rusmini.

Blurb

Ida Ayu Telaga Pidada adalah putri tunggal dari keluarga kasta Brahmana. Kehidupannya sebagai keturunan keluarga terpandang di desanya, membuat dirinya merasa terpenjara. Berbagai macam aturan diterapkan oleh ibunya (Jero Kenanga) demi menjaga image-nya sebagai seorang bangsawan. Tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari, ibu Telaga berusaha keras menjadikan Telaga seorang penari yang terampil, bahkan juga turut mengatur hubungan asmara Telaga. Ia tidak boleh menikah dengan pria selain dari kasta Brahmana.

Belakangan, apa yang membuat ibu Telaga sangat bersikeras supaya putrinya itu dipinang oleh seorang pria Brahmana, tidak lepas dari kehidupan masa lalunya yang keras. 

Jero Kenanga sebelumnya merupakan seorang perempuan keturunan Sudra yang miskin bernama Sekar. Ia bersikeras ingin menjadi seorang penari terhebat dan menikah dengan pria Brahmana untuk memperbaiki nasibnya.

Kegigihannya akhirnya membuahkan hasil meskipun akhirnya ia harus mengorbankan masa lalunya. Setelah menikah dengan pria Brahmana, kastanya pun naik dan berganti nama menjadi Jero Kenanga. Namun ia tidak boleh lagi sering-sering menemui ibunya karena kasta mereka sudah berbeda. Bahkan ketika ibunya meninggal pun, ia tidak diperbolehkan memegang jenazah ibunya.

Sekar berusaha mati-matian beradaptasi sebagai seorang menantu keluarga kasta Brahmana di bawah tekanan ibu mertuanya, Ida Ayu Sagra Pidada, yang juga sangat menjunjung tinggi kasta keluarganya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun