Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

4 Hal yang Perlu Dipertimbangkan Saat Menulis Artikel Populer Tema Kesehatan

13 Desember 2021   07:00 Diperbarui: 13 Desember 2021   11:26 1067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Kaitlyn Baker via unsplash.com

Kita harus pintar-pintar memilih topik apa yang dibahas. Akan lebih baik jika topik tersebut merupakan isu terkini, unik, atau minimal berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. Dengan demikian pembaca akan merasakan adanya bonding (ikatan) dan merasa nyambung dengan isi artikel.

Selain topik, jangan lupa tetapkan judul yang singkat, jelas, dan menarik, tapi usahakan jangan sekadar clickbait. 

Artikel yang isinya tidak sesuai ekspektasi pembaca ketika mereka begitu tertarik dengan judulnya, hanya akan membuat pembaca berhenti di tengah-tengah artikel. Apalagi kalau isi artikelnya tidak nyambung. Sudah pasti pembaca akan kapok karena mereka merasa waktunya terbuang. 

Jangan sampai muncul komentar seperti ini dari pembaca, "Ya ampun, gue kira isinya apa. Gak taunya gini doang? Nenek-nenek kayang juga tau."

2. Kumpulkan dan Cantumkan Referensi

Namanya juga artikel kesehatan, pastinya berhubungan dengan kesehatan manusia. Dan pastinya kesehatan manusia bukan untuk main-main apalagi bohong-bohongan. 

Informasi kesehatan yang salah bisa menyebabkan chaos, dan menyebabkan pembaca salah memahami dan mengambil keputusan terkait kesehatannya. 

Pada akhirnya kekeliruan ini berpotensi menyebabkan penyakit yang diderita tak kunjung sembuh atau bahkan tambah parah, hingga berakibat fatal (mengancam nyawa). Tentu kita tidak ingin artikel yang kita tulis merugikan pembacanya kan?

Untuk mencegah hal tersebut, penting bagi penulis untuk mengumpulkan berbagai macam referensi, membaca, memahami, dan memilah poin-poin yang akan digunakan untuk mendukung isi artikel yang akan ditulis.

Perlu diingat referensi-referensi ini juga tidak boleh asal ambil dari sumber yang tidak jelas. Referensi yang dimaksud bisa berasal dari literatur seperti buku standar, jurnal ilmiah, atau situs/website terpercaya (misal situs dari pihak regulator), bisa juga dari hasil wawancara dengan pakar-pakar terkait.

3. Gaya Bahasa Populer

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun