Bentuk sediaan Remdesivir adalah serbuk injeksi yang harus dilarutkan lebih dulu sebelum pemakaian melalui infus intravena.
2. Favipiravir
Favipiravir merupakan pro-drug (obat yang yang harus mengalami perubahan lebih dulu dalam sel tubuh untuk menjadi bentuk senyawa aktif) yang bekerja secara selektif menghambat RdRp virus influenza, sehingga proses replikasi virus terhambat.
Obat ini diberikan secara oral dan saat ini hanya untuk pasien berusia 18 tahun atau lebih dengan derajat Covid-19 ringan hingga sedang, dan dikombinasikan dengan obat pendukung lainnya.
3. Regdanvimab
Regdanvimab merupakan antibodi monoklonal, yakni protein buatan yang meniru sistem kekebalan tubuh manusia untuk melawan antigen yang berbahaya seperti virus.
Obat ini bekerja dengan mengikat reseptor pada protein spike virus SARS-CoV-2. Protein spike ini berbentuk seperti paku-paku yang menancap pada permukaan virus dan memiliki afinitas kuat dengan reseptor Angiotensin Converting Enzyme 2 (ACE2) yang menempel pada beberapa organ penting manusia seperti paru-paru, jantung, ginjal dan usus. Dengan demikian virus dan reseptor sel manusia tidak dapat berinteraksi sehingga menurunkan kemampuan virus untuk masuk ke dalam sel tubuh.
Pemberian Regdanvimab melalui larutan infus untuk pengobatan Covid-19 hanya pada pasien dewasa yang tidak memerlukan terapi oksigen dan yang memiliki risiko tinggi mengalami Covid-19 derajat berat.
Molnupiravir, Obat Baru yang Lebih Menjanjikan?
Baru-baru ini beredar informasi bahwa Menkes Budi Sadikin berencana untuk mendatangkan Molnupiravir dalam waktu dekat. Nah, apa sih Molnupiravir itu?