Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Samgyetang, Hidangan Khas Musim Panas di Korea

6 Maret 2021   12:09 Diperbarui: 7 Maret 2021   14:34 1697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Samgyetang (Dokumentasi pribadi)

Saya akui Hallyu Wave atau dikenal juga dengan Korean Wave (Gelombang Korea) dalam menyebarkan budaya Korea Selatan memang efeknya luar biasa. Dan menurut saya yang paling berperan dalam Hallyu Wave ini adalah K-Drama dan K-Pop, hingga hampir semua orang kini mengenal semua budaya Korea.

Mulai dari tempat-tempat wisata (baik yang bernuansa alami, tradisional maupun modern), pakaian dan rumah tradisional, bahasa, hingga kuliner.

Nah ngomong-ngomong soal kuliner khas Korea Selatan, saya yakin para penggemar Korean Wave sudah tidak asing dengan yang namanya Tteokbokki (kue beras), Kimchi (sawi putih yang difermentasi), Bulgogi (daging sapi panggang), Bibimbap (nasi yang dicampir sayuran dan daging), Jajangmyeon (mie dengan saus kacang kedelai hitam), Dakgalbi (ayam goreng pedas), Gimbap (nasi dengan berbagai macam isian yang digulung di atas lembaran rumput laut), hingga Soju dan Makgeolli (minuman beralkohol) dan lainnya.

Semua kuliner ini sering sekali muncul di film atau drama Korea. Lengkap dengan bagaimana cara makan yang asyik yang diperagakan oleh para aktor dan aktris Korea, sehingga siapapun yang menontonnya jadi ngiler dan kepingin ikut merasakan.

Dengan demikian kalian para penggemar kuliner Korea Selatan yang pada kebanyakan nonton, pasti pernah mempraktikkan cara makan hidangan tertentu seperti yang ditayangkan di drama Korea.

Contoh yang paling populer adalah makan daging barbeque yang dibungkus dengan daun selada segar. Atau makan ayam goreng dengan Soju. Memang asyik sih, hahaha.

Well, dari sekian banyak kuliner khas Korea Selatan tadi, ada salah satu hidangan yang agak jarang kelihatan, jadi mungkin tidak sepopuler Kimchi dan kawan-kawan. Namanya Samgyetang. Pernah dengar?

Hidangan Khas Musim Panas
Samgyetang ini sejatinya merupakan sup ayam utuh yang direbus selama kurang lebih 2-3 jam dengan api kecil hingga dagingnya sangat empuk dan mudah lepas dari tulangnya.

Biasanya hidangan ini disajikan untuk satu orang dalam mangkuk atau panci kecil. Dan karena berupa ayam utuh, maka yang digunakan bukan macam ayam broiler yang besar-besar itu, melainkan ayam muda. Jadi ukurannya agak kecil.

Setelah dibersihkan dan isi perut ayam dikeluarkan, ke dalam perut ayam tersebut dimasukkan ketan yang sudah direndam sebelumnya, serta beberapa ramuan tanaman obat yang dipercaya memiliki manfaat untuk kesehatan.

Biasanya tanaman obat yang digunakan adalah ginseng yang berukuran kecil, jadi tidak dipotong-potong. Katanya sih, supaya khasiatnya tidak berkurang. Selain itu ada juga jahe, daun bawang, bawang putih, dan buah Jojoba kering.

Namanya juga sup ayam ginseng, pasti paling enak dimakan saat masih panas/hangat. Tapi kenapa Samgyetang justru jadi hidangan khas musim panas? Bukankah lebih cocok jadi hidangan musim dingin supaya bisa menghangatkan tubuh?

Jadi begini ceritanya, berdasarkan Kalender Lunar ada tiga hari istimewa selama musim panas di Korea, yakni Chobok (awal), Jungbok (tengah), dan Malbok (akhir). Tiga hari ini istimewa karena merupakan hari terpanas yang membuat semua orang selalu berkeringat.

Nah Samgyetang menjadi hidangan populer pada hari-hari terpanas ini karena dipercaya sebagai makanan bergizi yang mampu membuat orang tidak menjadi lemas karena cuaca panas. Kalau kata orang-orang Korea sana sih, makan sup saat musim panas berarti ‘melawan panas dengan panas’. Ada-ada saja yah!

Selain itu, karena banyak mengandung tanaman obat, Samgyetang juga dipercaya dapat menyembuhkan dan mencegah penyakit loh.

Samgyetang (Dokumentasi pribadi)
Samgyetang (Dokumentasi pribadi)
Seperti apa rasanya Samgyetang?
Saya pertama kali mencoba Samgyetang saat berkunjung ke Seoul dan kebetulan saat itu memang sedang musim panas.

Di sana ada beberapa restoran khusus yang hanya menyediakan Samgyetang dengan resep keluarga turun-temurun. 

Dan benar saja, restoran Samgyetang saat itu luar biasa penuh meskipun tempatnya tidak terlalu besar. Untung saja di dalam ruangan dilengkapi AC sehingga pengunjung tidak merasa kepanasan. Jadi bagaimana rasanya?

Well, rasanya lumayan enak dan gurih. Tapi yang paling dominan adalah rasa rempah-rempahnya terutama ginseng. Daging ayamnya juga luar biasa empuk dan mudah dibelah.

Seperti hidangan Korea Selatan pada umumnya, Samgyetang juga disajikan bersama Kimchi. Boleh dibilang Kimchi ini selalu ada dalam setiap hidangan sebagai pencuci mulut. 

Dan saya akui rasa Kimchi asli buatan Korea, kombinasi rasa pedas dan kecutnya pas sehingga terasa segar. Oh ya, Samgyetang juga disajikan dengan arak ginseng sebagai minuman.

Jadi gimana, tertarik mencoba Samgyetang? Cus langsung ke restoran Korea! Soalnya kita belum bisa ke Korea beneran gegara Corona.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun