Rekomendasi
Bagi para penggemar novel thriller, saya merekomendasikan novel ini untuk dibaca. Meskipun setting-nya hanya satu tempat, penulis bisa menyeimbangkan dialog antar tokoh dan deskripsi keadaaan, sehingga menyajikan alur cerita yang cepat tapi tetap jelas. Penulis juga tidak menggunakan bab untuk memisahkan cerita-ceritanya, melainkan menggunakan detail jam dalam menggambarkan setiap peristiwa yang berlangsung. Jadi pembaca seakan-akan bisa ikut merasakan saat-saat genting di setiap jamnya.
Bahasa yang digunakan penulis pun tidak terkesan bertele-tele, sehingga pembaca tidak bingung dan bisa ikut merasakan suasana mencekam yang dialami tokoh-tokoh di dalamnya. Terutama saat Darby bolak-balik kejar-kejaran dan si penculik di sekitar kawasan tempat peristirahatan sambil menahan dinginnya udara malam di tengah badai salju yang gelap. Atau pada saat Darby melawan si penculik sambil berusaha memantau kondisi kesehatan si anak agar tetap stabil.
Meskipun bukunya agak tebal, nyatanya saya berhasil menyelesaikannya hanya dalam satu hari karena memang ceritanya bikin saya penasaran dan tidak membosankan. Jadi cocok banget untuk menemani para book geek menghabiskan waktu di akhir minggu. Apalagi kalau bacanya saat malam pas hujan-hujan. Pasti jadi ikut ngerasa merinding gimana gitu.
Seperti layaknya cerita-cerita thriller pada umumnya, pasti ada saja hal-hal yang bikin geregetan bin gemes dari tokoh-tokohnya. Baterai ponsel lowbat lah, mobil mogok lah, dan tindakan-tindakan ceroboh lainnya. Tapi kalau dipikir-pikir hal-hal tersebut bisa terjadi pada siapa saja di waktu yang tidak tepat.
Jadi beberapa pelajaran yang bisa saya petik dari cerita ini adalah:
1. Melakukan persiapan ketika akan pergi jarak jauh
Kalau saja Darby melakukan berbagai persiapan sebelum pergi, memperkirakan waktu dengan mempertimbangkan ramalan cuaca terkini, mungkin ia tidak akan mengalami peristiwa mencekam tersebut dan bisa tiba di rumahnya tepat waktu. Dalam buku tersebut bahkan diceritakan Darby hanya makan sebutir Ibuprofen (obat penurun demam) sehari itu. Entah memang tidak sempat makan atau gimana. Mobilnya juga nampaknya tidak dipersiapkan dengan baik untuk melewati kondisi cuaca ekstrem, sehingga akhirnya ia terjebak di tengah jalan dalam cuaca buruk.
Jadi untuk menghindari hal-hal tersebut, ada baiknya untuk melakukan persiapan setiap kali kita akan bepergian jarak jauh. Kalau kita tipikal orang yang spontan, at least melakukan persiapan paling minimal. Misal baju ganti yang cukup sesuai dengan ramalan cuaca setempat, memastikan baterai gadget terisi penuh, uang dan bekal makanan/minuman secukupnya, memastikan kondisi kendaraan prima jika menggunakan kendaraan sendiri. Jadi kalau ada keadaan darurat gak repot-repot amat gitu.
2. Tidak sembarangan percaya kepada orang lain yang baru dikenal