Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Mengabadikan Riwayat Hidup lewat Jurnal Harian

5 September 2020   21:18 Diperbarui: 7 September 2020   00:32 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi Jurnal Harian Pribadi | Dokumentasi Pribadi

Selain itu, saat ini saya juga berniat untuk menerbitkan paling tidak satu buku, supaya lebih afdol jadi penulis. Hehe.. Doakan saya yah supaya bisa terwujud.

3. Refleksi Diri Tentang Hal-hal yang Sudah Kita Lewati
Hingga tulisan ini saya publikasikan, selama delapan belas tahun saya sudah merekam kehidupan saya. Dan selama itu pula, terkadang saya membuka dan membaca kembali catatan-catatan saya. 

Tentu sudah banyak peristiwa yang saya alami, pencapaian yang telah saya raih, hingga kesalahan yang sudah saya perbuat. Apa yang saya tulis di sana dapat saya gunakan untuk refleksi diri. 

Bagaimana saya harus menjalani hidup saya selanjutnya, kesalahan apa yang tidak boleh saya ulang, pencapaian dan hal-hal apa yang bisa saya jadikan motivasi untuk menjalani hidup dengan lebih baik.

4. Merekam Kenangan Suka-Duka
Bagi pembaca sekalian yang masih suka menulis jurnal harian, pernah senyum-senyum dan tertawa dan menangis sendiri saat membaca ulang catatan yang dituliskan di masa lalu? 

Well, menurut saya ini pengalaman berharga loh. Di saat kita mulai lupa terhadap detail peristiwa-peristiwa penting yang kita alami, rekaman pada jurnal harian membantu kita untuk mengingat kembali saat-saat itu. 

Sama halnya dengan hobi saya mengabadikan kenangan melalui foto-foto yang saya ambil. Boleh dibilang, jurnal harian adalah kenangan detailnya, sementara foto adalah kenangan visualnya.

Oleh sebab itu, meski saya sudah tidak terlalu sering lagi menulis jurnal harian, sebisa mungkin saya menyempatkan diri untuk menuliskan peristiwa-peristiwa penting yang saya alami.

Tidak hanya yang senang-senang saja, yang sedih pun saya tulis karena memang hidup tidak selalu indah bukan? Biasanya sih, saya meluangkan waktu khusus saat akan menulis jurnal harian supaya saya bisa menuliskannya dengan detail. Tapi tidak terlalu detail pun tidak masalah, yang penting poin-poin utamanya ada.

5. Melatih Kemampuan Menulis
Nah, ini sudah pasti ya. Kalau saya membaca kembali jurnal yang saya tulis tahun 2002 hingga saat ini, gaya penulisan saya sungguh berbeda. Mulai dari yang alurnya berantakan, lama kelamaan jadi lebih terstruktur. Dulu ternyata saya juga suka menyingkat kata saat menulis, tapi sekarang sudah mulai berkurang. 

Jadi boleh dibilang, menulis jurnal harian secara otomatis akan membuat kita berlatih menulis yang baik dan benar. Apalagi kini saya juga menulis di Kompasiana yang memberi saya lebih banyak lagi pelajaran tentang menulis dan pastinya mempraktikkan kemampuan menulis saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun