Di sela-sela rutinitas, usahakan paling tidak kamu terlibat dalam 1 organisasi di kampus atau organisasi di luar kampus supaya bisa update informasi tentang kegiatan-kegiatan kefarmasian yang diadakan.Â
Kalau tidak memungkinkan juga, cobalah untuk terlibat dalam kepanitiaan kegiatan kampus (misal seminar kefarmasian atau workshop). Atau bisa juga kegiatan sosial seperti Bakti Sosial, Pengobatan Gratis, Penyuluhan Kesehatan Masyarakat atau bahkan kegiatan organisasi profesi seperti Kongres/Pekan Ilmiah Tahunan (PIT).
Memangnya apa pentingnya punya kegiatan non-akademik itu sih? Jelas penting. Seperti yang sudah saya singgung tadi, mungkin manfaatnya tidak serta merta kamu rasakan, tapi justru di masa depan terutama saat kamu terjun ke dunia pekerjaan. Apa saja itu?
1. Memperluas Relasi
Jangan batasi pergaulanmu hanya pada lingkaran pertemanan satu angkatan, tapi perluas relasimu dengan orang lain di luar fakultas/jurusan baik farmasi maupun non-farmasi, atau di luar kampus. Jalin pertemanan dengan alumni, mahasiswa dari kampus lain, dan sebagainya. Siapa tahu, setelah kamu lulus nanti, jaringan pertemananmu bisa membuka jalan dan peluangmu untuk berkarir di masa depan.
2. Update Isu Terkini
Terlibat dalam kegiatan kefarmasian di luar kampus berarti kamu juga akan ter-update mengenai isu-isu terkini, terutama yang berkaitan dengan dunia kesehatan dan obat-obatan.
Pengetahuan ini tentunya akan menunjang perkuliahanmu juga. Kamu jadi bisa lebih memahami suatu topik kuliah tertentu karena kamu sudah mendengar atau melihat aplikasinya secara langsung dan nyata.
3. Menambah Ilmu dan Mengembangkan Minat/Bakat
Kurang lebih mirip dengan poin sebelumnya. Terlibat dalam kegiatan non-akademik akan membuat pengetahuanmu bertambah. Tidak hanya soal farmasi tapi juga tentang bidang lainnya. Siapa tahu ternyata kamu akan menemukan passion/bakat lain yang kamu minati.
Contohnya kamu terlibat dalam kegiatan organisasi keagamaan, kemudian kamu jadi suka main musik karena ada kegiatan belajar musik di sana. Siapa tahu... selain jadi Apoteker yang handal, kamu juga jadi pintar main musik. Oke banget kan?
4. Mengembangkan Soft Skill
Nah ini juga penting. Aktif dalam kegiatan non-akademik juga dapat membuatmu mengembangkan soft skill. Misalnya kamu aktif dalam kegiatan organisasi atau kepanitiaan suatu acara.Â
Secara otomatis kamu akan terus mengasah kemampuan public speaking karena kamu pasti akan bertemu orang banyak untuk mempresentasikan kegiatan yang kamu adakan.Â
Atau bisa jadi kemampuan persuasif kamu meningkat karena tanggung jawabmu sebagai tim pencari dana kegiatan. Kemampuan soft skill semacam ini tentunya akan menjadi nilai tambah saat kamu menghadapi dunia kerja nanti.