Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Lima Hal yang Harus Dimiliki Mahasiswa Farmasi untuk Bertahan (2)

19 Juni 2020   07:00 Diperbarui: 22 Juni 2020   06:02 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih tentang dunia perkuliahan farmasi, tulisan ini merupakan sambungan dari tulisan saya sebelumnya. Dan akan membahas hal-hal dasar apa saja yang perlu disiapkan mahasiswa untuk memasuki dunia perkuliahan farmasi supaya tidak kaget.

Dalam tulisan saya sebelumnya, salah satu hal dasar yang perlu disiapkan adalah menyusun strategi perkuliahan. Hal ini sangat diperlukan supaya mahasiswa farmasi bisa lulus tepat waktu atau paling tidak gak telat-telat amat lulusnya. 

Ada dua strategi yang saya terapkan sendiri yakni Sistem Cicilan dan Strategi 2-5-7. Untuk Sistem Cicilan dan lainnya bisa dibaca di sini. So, seperti apa sih Strategi 2-5-7 itu?

Strategi 2-5-7

Percayalah ini bukan startegi main bola, meskipun kurang lebih namanya terinspirasi dari sana. Strategi ini kurang lebih dapat saya artikan menjadi 3 poin berikut:

Semester 1-2 wajib lulus tanpa mengulang

Boleh dikatakan bahwa mata kuliah yang akan kita tempuh di semester awal yakni 1 dan 2 didominasi oleh mata kuliah dasar yang sudah kita pelajari di SMA/SMK macam bahasa, pendidikan pancasila, MaFiABio dasar hingga pendidikan agama. Oleh sebab itu usahakan sebisa mungkin untuk lulus dengan IPS (Indeks Prestasi Sementara) minimal 3 tanpa mengulang satu pun mata kuliah.

Tujuannya tak lain tak bukan adalah supaya di semester berikutnya, waktu kita tidak terbuang untuk mengulang mata kuliah, padahal waktu tersebut bisa saja kita gunakan untuk mengambil SKS (Satuan Kredit Semester) lebih banyak.

Sebenarnya prinsip 'tidak mengulang mata kuliah' ini memang sudah seharusnya kita usahakan terpenuhi selama empat tahun perkuliahan. Hanya saja biasanya semakin ke atas, level kesulitannya juga semakin tinggi, setidaknya untuk beberapa mata kuliah tertentu.

Jadi daripada uang dan waktu kita terbuang untuk mengulang mata kuliah yang jelas-jelas sudah kita pelajari bertahun-tahun di bangku SMP-SMA/SMK, rasanya akan lebih worth it jika yang diulang adalah mata kuliah dengan materi yang benar-benar baru.

Semester 5 mulai mencari dan menetapkan judul skripsi/penelitian

Di semester 5 ini selain kita fokus mengikuti seluruh SKS perkuliahan, sebaiknya kita mulai mencari-cari judul penelitian yang akan kita ambil untuk skripsi. Merasa terlalu dini?

Revisi terus sampai 5 kali? (Sumber Ilustrasi: breedie.com)
Revisi terus sampai 5 kali? (Sumber Ilustrasi: breedie.com)
Skripsi mahasiswa farmasi umumnya berupa penelitian ilmiah. Penelitian ini tentunya membutuhkan waktu yang panjang untuk sidang proposal, persiapan bahan dan alat, pengumpulan teori dan referensi, pelaksanaan penelitian, pengolahan data, penyusunan karya tulis ilmiah beserta revisinya, hingga persiapan dan pelaksanaan sidang skripsi dan sidang komprehensif. Total waktu yang dibutuhkan untuk keseluruhannya paling minimal enam bulan (tapi biasanya sih lebih).

Selain itu jika kamu bisa lebih cepat dalam menentukan judul penelitian, tentunya kamu bisa segera memperkirakan besaran biaya yang diperlukan dan memiliki cukup waktu untuk mempersiapkannya tanpa perlu terburu-buru.

Jadi kalau kamu telat dalam menentukan judul skripsi, tidak menutup kemungkinan waktu kelulusanmu juga akan terlambat. Mau?

Semester 7 memulai penelitian

Usahakan pada saat semester 7 ini, kamu sudah memulai dan fokus pada penelitian. Mengingat proses penelitian memakan waktu yang cukup banyak, ada baiknya di semester 7 & 8 ini, jumlah SKS mata kuliahmu sudah tinggal sedikit. Bagaimana caranya? Ya tentu saja dengan memadatkan jumlah SKS-mu di semester-semester sebelumnya. 

Tapi perlu diingat juga, biasanya syarat mahasiswa dapat mengambil jumlah SKS maksimal di setiap semesternya tentunya tergantung prestasi mereka, dan ada atau tidaknya mata kuliah yang diulang. Biasanya sih, mahasiswa yang nilai IPS-nya tinggi, akan diizinkan dosen Pembimbing Akademik (PA) untuk lebih banyak mengambil jumlah SKS.

Oleh sebab itu usahakan untuk selalu fokus dalam kuliah, minimalisir mengulang mata kuliah dan rajin berdiskusi dengan dosen PA untuk membahas strategi kuliahmu. Dengan demikian pada saat semester 7, kamu sudah bisa memulai penelitian dan diharapkan begitu semester 8 berakhir, maka seluruh perkuliahanmu juga berakhir dan tinggal menunggu jadwal wisuda deh!

Kelihatannya sih gampang ya, tapi silakan alami langsung dan lihat sendiri, apakah menjalaninya semudah yang saya tulis disini.

Namun saya tegaskan bahwa strategi ini hanyalah salah satu (eh salah dua) dari sekian banyak cara. Mungkin berhasil di saya tapi belum tentu berhasil di kamu. Semua balik lagi tergantung pada masing-masing individu. Mungkin ada strategi lain yang kamu punyai? Itu sah-sah saja karena target setiap orang tentu berbeda.

4. Bangun Koneksi

Membangun koneksi nyatanya tidak hanya berlaku di dunia kerja atau politik, tetapi juga perkuliahan. Bedanya, koneksi yang kita bangun disini adalah koneksi dengan dosen dan kakak/adik kelas.

Tentunya setiap dosen memiliki tipe kepribadian dan ciri khas yang berbeda (saya akan jelaskan perbedaannya di bab berikutnya). Pendekatan kita pada dosen tertentu bisa jadi mempengaruhi perkuliahan kita, dalam arti kita memahami kemauan dosen tersebut sehingga kita bisa mengambil sikap yang sesuai dalam mengikuti perkuliahannya.

Misal ada dosen yang suka jika mahasiswanya aktif di kelas. Kita bisa mencoba berlatih untuk membangun interaksi dengan dosen tersebut dengan rajin menjawab pertanyaannya dan sebagainya. Dengan demikian dosen tersebut akan menandai kita sebagai mahasiswa yang memiliki kemauan untuk belajar.

Bangun koneksi (Ilustrasi: dreamstime.com)
Bangun koneksi (Ilustrasi: dreamstime.com)
Percayalah akan ada dampak positif jika kita bisa membangun bonding dengan dosen-dosen tertentu. Tidak menutup kemungkinan beliau-beliau akan murah hati memberi kita nilai bagus kalau kita memiliki hubungan yang baik dengan mereka loh. Tapi bukan berarti kamu harus jadi mahasiswa yang suka carmuk alias cari muka loh. Yang ada nanti kamu di-bully oleh satu angkatan! Itu sih nggak banget.

Selain dosen, kita juga perlu membangun koneksi dengan kakak atau bahkan adik kelas. Mengingat sistem perkuliahan tidak sama dengan sekolah, akan ada kemungkinan kita bakal bertemu dengan mereka di mata kuliah tertentu (bisa kita yang turun semester untuk mengulang atau bisa juga kita yang lompat semester). Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk membangun koneksi supaya bisa saling membantu satu sama lain dan bisa lulus bersama dari kelas tersebut.

Contoh saja, karena kakak kelas biasanya lebih punya pengalaman dalam mengenal dosen-dosen tertentu, siapa tahu kita bisa minta bocoran soal, eh salah, maksudnya bocoran tipe dosen atau metode ujian yang disukai oleh dosen tertentu (misal esai, pilihan ganda, ujian sistem ketok, open book dan sebagainya), jadi kita bisa mempersiapkan diri lebih dulu.

 5. Berdoa

Saya percaya bahwa berdoa tanpa berusaha adalah bohong dan berusaha tanpa berdoa adalah sombong. Jadi setelah melakukan empat usaha yang telah saya jelaskan dengan detail di atas supaya kita bisa survive di perkuliahan farmasi, maka langkah terakhir adalah berdoa dan berserah pada yang empunya semesta. Do your best and let God do the rest.

Sekeras dan segigih apapun kita berusaha, jika Tuhan tidak menghendaki, kita manusia tidak bisa berbuat apa-apa. Namun jika kita sudah berusaha dan mempercayakan sisanya pada Yang Kuasa untuk melakukan finishing touch, saya yakin Dia akan memberikan kepada kita, apa yang menurutNya terbaik untuk kita. Duhh.. bijak banget sih aku!

Dan ini sudah saya alami betul loh, terutama saat detik-detik terakhir menjelang Sidang Seminar Hasil dan Sidang Komprehensif. Saya akhirnya lulus sebagai Sarjana Farmasi dengan IPK Memuaskan. Bravo!

 So, kalau saya saja bisa, masa kamu nggak bisa? Cherio!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun