Membangun koneksi nyatanya tidak hanya berlaku di dunia kerja atau politik, tetapi juga perkuliahan. Bedanya, koneksi yang kita bangun disini adalah koneksi dengan dosen dan kakak/adik kelas.
Tentunya setiap dosen memiliki tipe kepribadian dan ciri khas yang berbeda (saya akan jelaskan perbedaannya di bab berikutnya). Pendekatan kita pada dosen tertentu bisa jadi mempengaruhi perkuliahan kita, dalam arti kita memahami kemauan dosen tersebut sehingga kita bisa mengambil sikap yang sesuai dalam mengikuti perkuliahannya.
Misal ada dosen yang suka jika mahasiswanya aktif di kelas. Kita bisa mencoba berlatih untuk membangun interaksi dengan dosen tersebut dengan rajin menjawab pertanyaannya dan sebagainya. Dengan demikian dosen tersebut akan menandai kita sebagai mahasiswa yang memiliki kemauan untuk belajar.
Selain dosen, kita juga perlu membangun koneksi dengan kakak atau bahkan adik kelas. Mengingat sistem perkuliahan tidak sama dengan sekolah, akan ada kemungkinan kita bakal bertemu dengan mereka di mata kuliah tertentu (bisa kita yang turun semester untuk mengulang atau bisa juga kita yang lompat semester). Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk membangun koneksi supaya bisa saling membantu satu sama lain dan bisa lulus bersama dari kelas tersebut.
Contoh saja, karena kakak kelas biasanya lebih punya pengalaman dalam mengenal dosen-dosen tertentu, siapa tahu kita bisa minta bocoran soal, eh salah, maksudnya bocoran tipe dosen atau metode ujian yang disukai oleh dosen tertentu (misal esai, pilihan ganda, ujian sistem ketok, open book dan sebagainya), jadi kita bisa mempersiapkan diri lebih dulu.
 5. Berdoa
Saya percaya bahwa berdoa tanpa berusaha adalah bohong dan berusaha tanpa berdoa adalah sombong. Jadi setelah melakukan empat usaha yang telah saya jelaskan dengan detail di atas supaya kita bisa survive di perkuliahan farmasi, maka langkah terakhir adalah berdoa dan berserah pada yang empunya semesta. Do your best and let God do the rest.
Sekeras dan segigih apapun kita berusaha, jika Tuhan tidak menghendaki, kita manusia tidak bisa berbuat apa-apa. Namun jika kita sudah berusaha dan mempercayakan sisanya pada Yang Kuasa untuk melakukan finishing touch, saya yakin Dia akan memberikan kepada kita, apa yang menurutNya terbaik untuk kita. Duhh.. bijak banget sih aku!
Dan ini sudah saya alami betul loh, terutama saat detik-detik terakhir menjelang Sidang Seminar Hasil dan Sidang Komprehensif. Saya akhirnya lulus sebagai Sarjana Farmasi dengan IPK Memuaskan. Bravo!
 So, kalau saya saja bisa, masa kamu nggak bisa? Cherio!