Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Ini Alasan Saya Lebih Memilih Sepeda Ketimbang Motor

2 Juni 2020   16:33 Diperbarui: 25 Juni 2020   08:24 2720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: trekbikes.com

Mendukung usaha pemerintah mengurangi kemacetan dan polusi

Alasan yang satu ini diplomatis sih, tapi ada benarnya juga. Berhubung jumlah motor di Indonesia, terutama di kota besar macam Jabodetabek, saat ini sudah luar biasa banyak seperti Laron. Tahu Laron kan? Serombongan serangga yang biasanya tiba-tiba muncul di sore hari. Tak heran kemacetan tak juga hilang dan polusi udara tidak menunjukkan penurunan.

Dan ibarat orangtua yang sudah berbusa mulutnya karena capek menasihati anaknya, pemerintah juga masih terus mengajak masyarakat untuk menggunakan kendaraan umum. Tapi lagi-lagi jumlah armada yang tidak memadai dan kenyamanan yang kurang, menjadi alasan angkutan umum tidak terlalu diminati.

Tenang saja Bapak/Ibu pejabat, saya termasuk orang yang masih berkomitmen untuk menggunakan tranpostasi publik dalam keseharian saya. Selain lebih cepat dan murah, kaki-tangan-pinggang tidak pegal, saya juga tidak perlu pusing memikirkan rute atau adu cepat dengan kendaraan lain. Tinggal duduk atau bersandar di gerbong kereta, tidur, sampai deh.

Mengapa Saya Pilih Sepeda?

Nah, sekarang ada apa dengan sepeda hingga saya dan adik saya lebih memilih beli sepeda daripada motor (kalau ada duit)? Memang sih, dalam hal jarak jauh, tentunya motor lebih masuk akal. Kan gak mungkin juga saya menempuh Bogor (rumah)-Jakarta (kantor) PP naik sepeda. Tapi ada alasan lain dibalik saya lebih memilih sepeda.

Mengendalikan berat badan

Naik sepeda sebenarnya sama dengan olah raga. Selain bisa sampai di tempat tujuan, kita juga bisa sekalian olahraga dan membakar kalori. Dengan demikian berat badan bisa ikut dikendalikan.

Melatih kekuatan, keseimbangan & koordinasi otot tubuh

Pertama kali saya belajar naik sepeda roda dua waktu kelas tiga SD namun terasa susah karena saya harus menjaga keseimbangan. Begitu bisa, senangnya bukan main. Dengan bersepeda, kita bisa melatih kekuatan kaki (terutama betis), keseimbangan dan melatih koordinasi otot tubuh. Apalagi kalau medannya menanjak, berbatu dan berbelok-belok.

Maka tak heran suka ada candaan, kalau naik sepeda menempuh jarak yang jauh, bisa bisa betis kita berkonde!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun