Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Ini Alasan Saya Lebih Memilih Sepeda Ketimbang Motor

2 Juni 2020   16:33 Diperbarui: 25 Juni 2020   08:24 2720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: firefoxbikes.com

"Gak salah nih mau beli sepeda? Di mana-mana orang sekarang kalau mau beli kendaraan ya mobil atau motor. Lha ini sepeda?" canda Bapak waktu kami, dua anak perempuannya yang sudah bekerja dan punya penghasilan sendiri, asik diskusi tentang sepeda seperti apa yang ingin dibeli.

Lain waktu, salah seorang teman saya menunjukkan ekspresi luar biasa kaget ketika saya memberitahunya kalau saya, yang usianya sudah mau menginjak kepala tiga, tidak bisa naik motor.

"Gile, beneran lo gak bisa naik motor? Anak SD sekarang aja sering gue liat wara-wiri naik motor bonceng tiga!". Sedihnya saya dibandingkan dengan anak SD.

Well, memang sekarang ini kendaraan roda dua yang kalau di Sumatera Utara sana dinamakan 'kereta', sudah menjadi kendaraan sejuta umat. Mau yang muda sampai yang tua, yang ekonominya pas-pasan sampai yang berlebihan, laki-laki atau perempuan, boleh dibilang menggunakan motor sebagai transportasi sehari-hari yang akan membawa mereka kemanapun yang diinginkan. Entah itu motor matic atau kopling.

Selain karena praktis, cepat, hemat dan anti macet karena bisa selip sana selip sini, kendaraan ini tersedia dalam berbagai range harga yang terjangkau. Belum lagi persyaratan kreditnya yang gampang.

Coba tanya anak SMP atau SMA sekarang, kalau mereka ulang tahun hadiah apa yang mereka inginkan? Motor pasti ada! Selain itu para pekerja juga selalu mengandalkan motor sebagai transportasinya. Ya kurang lebih karena alasan-alasan tadi.

Alasan Saya Tidak Bisa Naik Motor

Jadi kenapa saya sampai sekarang tidak bisa naik motor? Yah, saya bukannya anti naik motor tapi sepanjang saya masih punya opsi lain, saya lebih baik tidak mengendarai motor.

Beberapa motor terasa berat

Menurut saya, motor itu lumayan berat. Ada kok yang enteng! Ya saya tahu, tapi tak lebih enteng dari sepeda kan? Hihihi.. Saya lebih memilih untuk tidak mengambil risiko jatuh dan tertimpa motor yang berat. Apalagi mengorbankan kulit kaki saya melepuh karena knalpot panas.

Dulu saya pernah belajar, namun karena terperosok akibat bingung membedakan antara gas dan rem, akhirnya saya terperosok dan tertimpa motor yang berat. Oke, done.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun