Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Singgah di Menara Pandang Tele

20 April 2020   14:57 Diperbarui: 20 April 2020   14:57 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika melewati jalan Tele, tentunya kurang lengkap kalau tidak mampir ke Menara Pandang Tele. Menara ini merupakan lokasi paling oke untuk menikmati keindahan panorama Danau Toba. Bangunan bertingkat empat dengan hiasan atap khas rumah adat Batak ini terletak di kecamatan Harian dan telah berdiri sejak tahun 80an. Dari sini, hanya butuh waktu sekitar 45 menitan untuk sampai di Pangururan, Samosir.

Dengan membayar retribusi yang tak sampai sepuluh ribu rupiah per orang, kita bisa masuk ke dalam menara untuk melihat-lihat keindahan Danau Toba dari atas.

Saya akui bahwa area ini memang spot yang oke untuk menikmati pemandangan Danau Toba. Tapi sayangnya menurut saya belum maksimal karena:

1. Menaranya kurang tinggi

Dari atas menara, kita memang bisa melihat cantiknya Danau Toba dari ketinggian. Tapi karena area Danau Toba yang memang dikelilingi perbukitan, pemandangan ke arah danau dan lembah agak terhalang oleh ketinggian pepohonan. Mungkin akan lebih baik jika ketinggiannya ditambahkan sedikit. Satu atau dua tingkat lagi mungkin? Jadi pengunjung bisa lebih leluasa memandang ke bawah.

Kelihatan danaunya gak? (Dokpri)
Kelihatan danaunya gak? (Dokpri)
2. Kebersihan dan kerapian area menara kurang terawat

Saat saya masuk ke dalam menara, keadaan bagian dalam menara yang kotor langsung menarik perhatian saya. Tidak hanya kotor, tapi juga berdebu. Kayu jendela dan pintu banyak yang rusak karena lapuk dan dimakan rayap. Selain itu kaca yang dipasang di sekeliling menara pada tingkat paling atas juga sudah kotor dan buram. 

Kelihatannya jarang dibersihkan. Padahal kalau kacanya bersih, tentu akan lebih nyaman melihat pemandangan di luar. Untuk ukuran bangunan yang sudah lama berdiri dan sering dikunjungi wisatawan, sayang sekali kalau kebersihannya tidak terawat seperti itu.

3. Sarana pendukung kurang memadai

Tidak banyak sarana yang ditempatkan di area menara ini karena dari tingkat satu sampai paling atas plong begitu saja. Kalaupun ada bangku, sama kotornya dengan lantai. Entah karena saya kurang teliti, tapi saya juga tidak menemukan toilet di sekitar menara.

Saya jadi teringat saat berkunjung ke Namsan Tower di Seoul. Di lantai paling atas disediakan teropong untuk melihat objek yang jaraknya jauh, walaupun harus berbayar jika ingin menggunakannya. Mungkin bisa diadaptasi juga?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun