Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Makna Mendalam di Balik Tradisi Mangokkal Holi dan Tugu Marga

13 April 2020   15:45 Diperbarui: 13 April 2020   17:48 1032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruangan kecil di dalam tugu, tempat tulang-belulang leluhur disimpan| Dokumentasi pribadi

Biasanya hanya mereka yang beragama Kristen Protestan dan Katolik yang melaksanakan Mangokkal Holi. Namun terlepas dari pemahaman masing-masing, pada dasarnya Mangokkal Holi dilakukan sebagai salah satu perwujudan pelaksanaan perintah Allah yang kelima yakni menghormati orangtua dan leluhur.

Penyambutan dalam acara adat| Dokumentasi pribadi
Penyambutan dalam acara adat| Dokumentasi pribadi
Diyakini bahwa arwah seseorang yang sudah meninggal akan hidup abadi. Dan hal ini bisa dicapai dengan menempatkan tulang-belulang almarhum di tempat yang lebih tinggi (Tambak) supaya bisa lebih dekat dengan penciptanya.

Selain itu Mangokkal Holi juga merupakan simbol untuk mengangkat martabat keluarga yang melakukannya. Dan dengan demikian diharapkan keluarga yang melaksanakannya akan memperoleh banyak berkat.

Memang sih, kadang Tugu atau Tambak juga bisa mencerminkan status sosial keluarga karena biasanya semakin besar dan indah tugunya, biasanya reputasi keluarga tersebut dalam hal finansial juga baik. Tapi ini tidak mutlak loh ya..

Mempererat Tali Kekerabatan dan Pemersatu Seluruh Garis Keturunan

Saat upacara Mangokkal Holi diadakan, tentunya para kerabat dari berbagai daerah akan datang, sesuai dengan perannya masing-masing untuk memberikan restu dan menyaksikan prosesi. 

Selain itu biasanya, pihak keluarga yang mengadakan Mangokkal Holi akan mengundang warga satu kampung dan menyediakan daging sembelihan untuk dimakan Bersama.

Hal ini tentunya akan mempererat tali silaturahmi dan kekerabatan antar anggota keluarga. Mungkin yang tadinya mereka tinggal berjauhan dan tidak saling mengenal, dalam acara tersebut mereka dipertemukan.

Acara adat| Dokumentasi pribadi
Acara adat| Dokumentasi pribadi
Dan seperti yang sudah saya singgung tadi, bahwa di dalam Tugu/Tambak, tulang-belulang yang disimpan berasal dari beberapa generasi di atas. Itu berarti sejauh apapun nanti para keturunannya tersebar, entah beda provinsi, beda pulau atau bahkan beda negara dan benua, mereka semua akan kembali (berziarah) ke satu tempat, yakni Tugu dimana tulang-belulang leluhur mereka disimpan. Luar biasa kan konsepnya?

Sebagai contoh, ketika saya datang berziarah ke Tugu Ompung ini, saya jadi lebih akrab dengan keluarga sepupu Mama beserta anak-anaknya yang tinggal di luar pulau Jawa. Itu karena tulang belulang orangtua dan ompung mereka diletakkan di Tugu yang sama. 

Tak ada rasa sedih saat kami berziarah, melainkan tawa dan canda. Kami bahkan bisa berdebat saat martarombo (menelusuri garis keturunan) berdasarkan nama yang ditulis di atas peti dan Tugu. Seru ya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun