Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Makna Mendalam di Balik Tradisi Mangokkal Holi dan Tugu Marga

13 April 2020   15:45 Diperbarui: 13 April 2020   17:48 1032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua generasi keturunan Op. Sita Hutahaean di depan tugu| Dokumentasi pribadi

Kadang bukan hanya bangunannya yang besar, tapi juga tanah tempat makam atau tugu tersebut dibangun lumayan luas, diberi pagar serta ditanami rumput hijau yang tingginya selalu terawat.

Sejujurnya kunjungan kali itu agak saya paksakan untuk menghadiri acara syukuran atas pembangunan rumah pendamping di belakang Jabu Bolon (rumah adat Batak) peninggalan Ompung Hutahaean (marga dari pihak Mama). 

Dan karena ternyata banyak sanak saudara saya yang ikut dari berbagai daerah perantauan, mulai dari Jabodetabek, Kalimantan, Surabaya, hingga Jambi, saya pikir tentunya ini akan jadi momen tak terlupakan. Apalagi frekuensi pertemuan kami sangat jarang.

Acara syukuran diawali dengan kebaktian yang dipimpin oleh pendeta setempat dan dihadiri oleh seluruh penghuni kampung dan dilanjutkan dengan acara makan bersama, yang makanannya dimasak secara gotong royong oleh penghuni kampung. 

Oh ya, 'Kampung' yang dimaksud di sini hanyalah orang-orang yang berasal dari satu keturunan Ompung. Jadi sebetulnya, jumlah yang hadir juga tidak terlalu banyak.

Tradisi Mangokkal Holi
Esok harinya, kami semua pergi berziarah ke tugu tempat leluhur Hutahaean dimakamkan. Letaknya pun tidak terlalu jauh dari kampung. Meski begitu kami harus melewati jalan kecil dan menanjak. 

Tugu kami boleh dibilang tidak terlalu besar. Di sekeliling tugu ada beberapa makam keluarga yang pernah saya kenal semasa hidup mereka.

Kalau melihat ukuran makam (Tugu/Tambak) yang besar dan indah di sana, saya sudah biasa. Tapi yang paling membuat saya penasaran adalah seperti apa isi tugu itu. 

Orangtua saya sih selalu bilang kalau di dalam tugu disimpan tulang-belulang para leluhur, namun saya sendiri belum pernah melihat secara langsung. Dan saat itu adalah pertama kalinya saya mendapat kesempatan untuk melihat langsung bagian dalam tugu yang berisi tulang-belulang leluhur saya. 

Jadi, bagaimana ceritanya tulang-tulang itu bisa sampai di sana?

Tahun 2010, tulang-belulang Op.Doli dari pihak Mama diangkat untuk dipindahkan| Dokumentasi pribadi
Tahun 2010, tulang-belulang Op.Doli dari pihak Mama diangkat untuk dipindahkan| Dokumentasi pribadi
Dalam budaya suku Batak, ada sebuah tradisi unik yang namanya Mangokkal Holi. Secara harafiah, holi berarti tulang. Tradisi ini merupakan ritual membongkar makam dan memindahkan tulang-belulang leluhur ke suatu tempat yang baru. Pertanyaannya, kenapa harus dipindahkan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun