Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

MDR-TB Tak Kalah Mengerikan Dibanding COVID-19

6 Maret 2020   10:15 Diperbarui: 30 April 2022   23:17 5379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: sciencenews.org

Lalu apa yang menyebabkan terjadinya MDR-TB? Kuman TBC dapat menjadi resisten ketika pasien tidak disiplin/patuh untuk menyelesaikan pengobatannya (misal karena lupa atau tidak ingin mengalami efek samping yang terlalu lama), petugas kesehatan memberikan pengobatan yang tidak tepat (misal kombinasi obat, dosis, dan lama pengobatan), atau ketersediaan obat yang tidak memadai.

MDR-TB dapat dialami oleh siapapun, namun yang paling berisiko adalah mereka yang tidak patuh menyelesaikan pengobatan, mengalami sakit TBC berulang dan mempunyai riwayat pengobatan TBC sebelumnya, kontak erat dengan pasien MDR-TB atau XDR-TB.

Sama seperti resistensi antibiotik, ketika bakteri TB resisten terhadap obat akan ada banyak kerugian yang dialami pasien seperti:

1. Pasien akan semakin lama dan sulit sembuh. Pasien MDR-TB membutuhkan 18-24 bulan untuk sembuh dengan catatan penggunaan obat tanpa terputus. Jika terputus, pengobatan harus diulang dari awal lagi.

2. Biaya pengobatan yang dikeluarkan semakin besar. Karena waktu pengobatan semakin lama, maka obat yang digunakan juga semakin banyak. Belum lagi harga Anti-TB Lini 2 biasanya lebih mahal.

3. Efek samping obat juga semakin berat karena penggunaan obatnya juga semakin lama. Dan keberhasilan pengobatan juga bergantung pada imunitas pasien.

Jadi terbayang kan gawatnya kalau sampai menderita MDR/XDR-TB?

Jujur saya tidak akan menjelaskan detail pengobatan MDR/XDR-TB karena pastinya kombinasi obat yang digunakan semakin banyak daripada pengobatan TBC biasa, dengan lama pengobatan bisa mencapai 1-2 tahun.

Kombinasi obat (Lini 1 dan Lini 2), regimen dosis dan lama pengobatan akan ditentukan dokter, tergantung riwayat dan tingkat keparahan MDR-TB yang diderita pasien. Penggunaan Anti-TB Lini 2 juga tidak boleh sembarangan supaya tidak memicu XDR-TB.

TOSS TBC
Temukan Tuberkulosis, Obati Sampai Sembuh (TOSS TBC) adalah salah satu pendekatan yang dipromosikan oleh Kementerian Kesehatan untuk menemukan, mendiagnosis, mengobati dan menyembuhkan pasien TBC, dengan tujuan menghentikan penularan/penyebaran penyakit.

Adapun langkah-langkahnya antara lain:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun