Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kuliah Tinggi-tinggi, Kok Jadi Ibu Rumah Tangga?

7 November 2019   19:21 Diperbarui: 9 November 2019   17:48 1611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh sebab itu mereka juga memerlukan pendidikan dan keterampilan yang memadai, wawasan yang luas, perilaku yang bijak, sense of responsibility yang kuat, dan lain sebagainya.

Dan yang namanya suami-istri, pastinya harus saling melengkapi dan mengimbangi bukan? Bagaimana jadinya bila istri tidak bisa mengimbangi suami (dalam hal intelektual maupun spiritual) hanya karena dia tidak mendapat pendidikan yang cukup?.

Bagaimanapun, ada kalanya seorang suami memerlukan lawan bicara yang bisa mengimbangi dirinya untuk bertukar pikiran.

Nah jika seorang istri memiliki wawasan yang luas, tentunya suami akan betah bercengkrama, bercerita dan bertukar pikiran tentang apapun dengan istrinya bukan?

Banyak yang bilang, istri adalah mahkota suami. Jika istri memiliki kualitas, maka kualitas suami juga akan meningkat.

Karena kebetulan saya berdarah suku Batak, saya sering mendengar nasihat para tetua bahwa peran istri sangat menentukan reputasi suami dan keluarganya.

Sejelek-jeleknya perilaku suami, kalau istrinya baik maka keluarga tetap akan bertahan meski banyak badai yang dilalui.

Tapi sebaik-baiknya seorang suami, kalau istrinya berperilaku buruk, maka keluarganya lambat laun akan terpuruk. Entah benar atau tidak.

2. Mendidik anak-anak
Mendidik anak-anak (apalagi anak zaman sekarang) bukan hal yang mudah. Ada begitu banyak pengaruh eksternal, yang jika keliru diikuti, bisa saja memberi pengaruh buruk pada anak-anak.

Seorang ibu rumah tangga pastinya memiliki peran yang sangat besar dalam proses tumbuh kembang anak, karena mereka akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan anaknya di rumah jika suaminya bekerja.

Apa jadinya jika seorang ibu tidak bisa mengajari anaknya bersikap yang baik, budi pekerti, tata krama dan sopan santun? Bagaimana seorang ibu bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan (yang kadang-kadang ajaib) dengan baik dan dengan bahasa yang sesuai dengan usia anaknya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun