Para sandera terpaksa menunggu operasi penyelamatan karena rupaya anggota kepolisian Mumbai pada saat itu tidak mendapat pelatihan untuk menghadapi serangan tingkat militer seperti itu, sehingga mereka harus menunggu bantuan dari tentara elit New Delhi yang diperkirakan baru bisa sampai di Mumbai beberapa jam ke depan.Â
Sementara para sandera menunggu didalam dan di bawah komando Chef Oberoi, beberapa polisi lokal akhirnya memutuskan untuk melakukan sesuatu. Sebagian besar dari mereka akhirnya tewas tertembak. Meski begitu mereka berhasil melukai salah satu pelaku teroris.
Selain menyuguhkan ketegangan, beberapa adegan dalam film ini rupanya juga menyuguhkan adegan yang menggugah hati. Bagaimana kisah pengorbanan orangtua menyelamatkan anaknya yang masih bayi, seorang pria kaya yang terlibat dalam prostitusi tapi justru memiliki hati yang lembut pada seorang wanita yang putus asa karena ketakutan.Â
Ada pula kisah seorang wanita yang tidak percaya lagi dengan doa namun justru selamat dari todongan senjata teroris karena melafalkan doa dalam shalat dan dilema sang teroris antara mengikuti perintah membunuh namun bertentangan dengan nuraninya karena yang menjadi targetnya justru sedang berdoa.Â
Juga tentang bagaimana Arjun melakukan pendekatan pada tamunya yang merasa takut terhadap dirinya hingga cerita Arjun yang bersedia melepaskan turbannya demi menyelamatkan tamu wanita yang terkena luka tembak padahal turban tersebut adalah simbol kepercayaan keluarga.Â
Cerita semakin mencekam ketika para teroris berhasil mengetahui tempat persembunyian puluhan tamu di The Chambers Lounge. Keseriusan para pemeran film patut diacungi jempol karena sukses membuat penonton seakan mengalami rasa takut yang sama. Apalagi efek suara rentetan tembakan juga benar-benar terdengar jernih dan nyata selama film berlangsung, yakni 2 jam 20 menit. Pokoknya saya jadi degdeg ser sendiri!
Akankah operasi penyelamatan yang berlangsung kurang lebih selama 12 jam ini berhasil? Apakah para teroris berhasil tertangkap? Sebaiknya Kompasianer langsung nonton dan membuktikan sendiri apakah film tersebut benar-benar mencekam seperti yang sudah diberitakan di mana-mana.
Omong-omong sebagai informasi, setengah dari total korban tewas di Hotel Taj adalah staf hotel dan dibutuhkan waktu sekitar 21 bulan untuk merestorasi Taj Mahal Hotel pasca serangan.Â
Pada hari kemerdekaan India tanggal 15 Agustus 2010, hotel ini kembali dibuka untuk umum dengan penambahan beberapa fasilitas seperti ruang multimedia, rute darurat dan lainnya. Kalau pelesir ke Mumbai dan mencari hotel bintang lima, kelihatannya hotel ini cocok dijadikan tujuan.
Usai nyoblos tanggal 17 nanti, bisa kali mampir ke biskop untuk nonton?