Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Hotel Mumbai", Urai Ketegangan nan Mencekam

15 April 2019   16:47 Diperbarui: 16 April 2019   17:35 2061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Serangan di stasiun CST dan Kafe Leopold menjadi adegan pembuka teror yang mulai membangkitkan ketegangan penonton.

Ditengah kepanikan serangan tersebut, orang-orang yang sebelumnya sudah melakukan reservasi di Hotel Taj, langsung berbondong-bondong menuju hotel tersebut untuk menyelamatkan diri. 

Hal ini tampaknya membuat sistem pengamanan di pintu masuk menjadi sedikit lengah, sehingga dua orang pelaku bisa masuk bersama dengan kerumunan orang yang ketakutan tersebut dengan mudahnya. Padahal biasanya, pintu masuk sebuah hotel bintang lima tentunya memiliki sistem pengamanan tertentu bagi para pengunjungnya.

Taj Hotel dari Laut Arab (Tripadvisor.in)
Taj Hotel dari Laut Arab (Tripadvisor.in)

Sama seperti pelaku lainnya yang begitu tenang dalam mempersiapkan senjata, kedua pelaku tersebut di Hotel Taj juga dengan santainya merakit senjata di salah satu lorong lobi lalu melepaskan tembakan ke segala arah. Mereka kemudian menyisir seluruh sudut hotel, mengumpulkan sandera namun tanpa segan membunuh siapa saja yang melawan.

Kisah selanjutnya kemudian berpusat pada usaha dan kerja keras seluruh staf hotel untuk melindungi para tamu yang lokasinya terpencar di seluruh hotel, karena bagi mereka "Guest is God - Tamu adalah Dewa."

Integritas dan profesionalisme mereka ditunjukkan ketika resepsionis yang berusaha menelepon setiap kamar untuk mencegah penghuninya keluar, hingga akhirnya mengorbankan dirinya karena menolak menelepon para tamu di bawah todongan senjata pelaku teror.

Selain itu ada juga Arjun (diperankan oleh Dev Patel) yang sedang bertugas sebagai waiter restoran hotel, yang pertama kali menyadari apa yang sedang terjadi di luar. Dia mulai menyuruh orang-orang di restoran mematikan lampu ruangan dan menunduk ke bawah meja.

Ilustrasi: firstpost.com
Ilustrasi: firstpost.com

Seorang koki kepala restoran hotel, Chef Hemant Oberoi (diperankan oleh Anupam Kher), pada akhirnya menjadi pemimpin staf hotel dalam menyelamatkan para tamu. Ia memerintahkan semua staf hotel untuk membawa sebanyak mungkin tamu ke The Chambers Lounge, sebuah lounge VIP yang hanya dapat diakses secara terbatas dan dinilai menjadi tempat yang paling aman sementara mereka menunggu tim elit tiba.

Boleh dikatakan cerita penyelamatan berpusat pada usaha Arjun dan Chef Oberoi dalam menyelamatkan para tamu. Bagaimana Arjun memimpin rombongan tamu dari restoran untuk naik ke Chambers Lounge melalui tangga darurat tanpa ketahuan teroris, hingga menjadi sukarelawan untuk membawa salah satu tamu wanita ke rumah sakit karena membutuhkan perawatan khusus, meski pada akhirnya tamu tersebut tertembak karena kepanikannya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun