Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mengenal Cara Penggunaan Obat dari Bentuknya

19 November 2018   15:50 Diperbarui: 9 Mei 2022   11:35 8706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: instagram.com/kemenkes_ri

Merupakan jenis tablet yang digunakan dengan cara memasukkannya ke dalam vagina. Biasanya obat jenis ini bertujuan untuk mengobati infeksi jamur atau bakteri vagina.

Suppositoria

Jenis sediaan ini biasanya berbahan dasar cokelat sehingga mungkin akan tercium aroma cokelat. Namun bukan berarti obat ini bisa dimakan karena cara penggunaan yang benar adalah dimasukkan ke dalam rektum/dubur. Misalnya obat Parasetamol yang biasa digunakan untuk menurunkan demam pada anak atau obat sembelit.

Sirup/Suspensi/Emulsi

Bentuk sediaan ini pada dasarnya adalah cair, namun memiliki formulasi yang berbeda. Sediaan sirup biasanya berupa cairan yang jernih dimana zat aktif obatnya larut sempurna. Sementara suspensi mengandung zat aktif obat yang tidak larut dalam air sehingga dalam waktu tertentu akan timbul endapan dalam wadah. Emulsi pada dasarnya mirip dengan suspensi, tapi tidak menyatu karena terdiri dari bahan minyak yang tidak larut air.

Ilustrasi: instagram.com/kemenkes_ri
Ilustrasi: instagram.com/kemenkes_ri
Dengan demikian jangan lupa untuk selalu mengocok lebih dulu obat suspensi dan emulsi sebelum menggunakannya supaya obat terdispersi seluruhnya.

Sirup Kering

Adalah obat yang harus dilarutkan terlebih dahulu dengan air minum sebelum digunakan (konsepnya mirip Effervescent dan Suspensi). Pada botol biasanya tertera tanda batas pelarutnya, namun jika tidak ada, pasien dapat meminta bantuan Apoteker atau Asisten Apoteker untuk melarutkan.

Ilustrasi: instagram.com/kemenkes_ri
Ilustrasi: instagram.com/kemenkes_ri
Biasanya bentuk obat ini mengandung antibiotik yang tidak larut seluruhnya (misalnya Amoxicilin) sehingga obat ini harus habis dalam waktu maksimal 7 hari setelah dilarutkan atau sesuai petunjuk. Jangan lupa untuk mengocoknya setiap kali akan digunakan.

Tetes Mata

Ini adalah salah satu bentuk sediaan steril yang pemakaiannya bisa digunakan sendiri oleh pasien. Beda dengan injeksi yang harus dibantu oleh dokter atau perawat karena selain termasuk obat yang kerjanya cepat (langsung masuk ke dalam darah sehingga beresiko jika dilakukan oleh orang yang tidak memperoleh pelatihan khusus).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun