Merupakan jenis tablet yang digunakan dengan cara memasukkannya ke dalam vagina. Biasanya obat jenis ini bertujuan untuk mengobati infeksi jamur atau bakteri vagina.
Suppositoria
Jenis sediaan ini biasanya berbahan dasar cokelat sehingga mungkin akan tercium aroma cokelat. Namun bukan berarti obat ini bisa dimakan karena cara penggunaan yang benar adalah dimasukkan ke dalam rektum/dubur. Misalnya obat Parasetamol yang biasa digunakan untuk menurunkan demam pada anak atau obat sembelit.
Sirup/Suspensi/Emulsi
Bentuk sediaan ini pada dasarnya adalah cair, namun memiliki formulasi yang berbeda. Sediaan sirup biasanya berupa cairan yang jernih dimana zat aktif obatnya larut sempurna. Sementara suspensi mengandung zat aktif obat yang tidak larut dalam air sehingga dalam waktu tertentu akan timbul endapan dalam wadah. Emulsi pada dasarnya mirip dengan suspensi, tapi tidak menyatu karena terdiri dari bahan minyak yang tidak larut air.
Sirup Kering
Adalah obat yang harus dilarutkan terlebih dahulu dengan air minum sebelum digunakan (konsepnya mirip Effervescent dan Suspensi). Pada botol biasanya tertera tanda batas pelarutnya, namun jika tidak ada, pasien dapat meminta bantuan Apoteker atau Asisten Apoteker untuk melarutkan.
Tetes Mata
Ini adalah salah satu bentuk sediaan steril yang pemakaiannya bisa digunakan sendiri oleh pasien. Beda dengan injeksi yang harus dibantu oleh dokter atau perawat karena selain termasuk obat yang kerjanya cepat (langsung masuk ke dalam darah sehingga beresiko jika dilakukan oleh orang yang tidak memperoleh pelatihan khusus).